"Menyambut hari pahlawan, mari kita membayangkan situasi berikut ini dengan hati dan kepala dingin" ujarnya berapi-api. --
Ketika bel masuk, kamu dan teman-temanmu segera bergegas menuju kelas. Seperti biasanya, bersiap menerima pelajaran dari gurumu.
Sebelum guru masuk kelas tentu saja suasana riuh. Riuh seperti biasanya. Di bangku depan, salah satu temanmu bernyanyi dengan suara yang sangat menganggu. Sangat buruk. Tapi kamu dan teman-temanmu malah gembira.
"Pinjam pensilnya dong.. " ujar temanmu yang duduk tepat di belakangmu. Dengan senang hati, kamu mengambil pensilmu dan memberikan padanya.
"Jangan diembat lho ya.." katamu sembari tersenyum.
"Pasti saya embat" tukas temanmu dengan wajah imutnya.
Tak berselang lama, gurumu masuk kelas. Â
"Mohon maaf anak-anak manis. Bu Ida hari ini izin. Jadi saya yang menggantikannya.." ujar Bu Lastri. Salah satu penjaga perpustakaan sekolahmu.
Bu Lastri menuliskan tugas di papan tulis. Kamu mencatatnya sebagaimana biasanya.
Arin, temanmu yang pinjam pensil tadi, merupakan teman baikmu. Ia baik hati. Tidak sombong. Rajin mengaji. Rajin pula menabung. Pintarnya bukan main. Meski tidak sepertimu, yang punya kedua orang tua lengkap.
~