Mohon tunggu...
Penyair Amatir
Penyair Amatir Mohon Tunggu... Buruh - Profil

Pengasuh sekaligus budak di Instagram @penyair_amatir, mengisi waktu luang dengan mengajar di sekolah menengah dan bermain bola virtual, serta menyukai fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Ketika Lapar Mendera, Habislah Perbedaan

27 Juli 2019   07:09 Diperbarui: 27 Juli 2019   12:40 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sama saja. Sama saja. Sama!" geram Rahmat.

"Jangan esmosi tuan. Pakai saja kepala air. Biar adem" sahut saya tak kuat menahan tawa. Akhirnya meledak tawa itu.

Rahmat tetap manyun.

"Kamu itu golongan siapa? Ngaku deh." suaranya masih kesal.

Saya masih saja tak berhenti tertawa. Setelah Rahmat duduk dan menenggak botol yang berisi air mineral itu baru saya mulai bicara.

"Setuju Tuan besar. Mereka bilang bahwa mereka lainnya suka bikin aturan sendiri terkait ibadah. Yang tidak dicontohkan Rasul. Bid'ah. Tak segan mengkafirkan. Lalu mereka lainnya itu juga tak kalah sengit membantah mereka. Yang radikal dan garis keraslah."

Melihat Rahmat diam saja, saya semakin berani.

"Masalah penutup kepala bagi perempuan. Jilbab. Atau apalah. Yang satu mengusik karena jilbab yang dikenakannya terlalu panjang. Yang satunya juga begitu. Jilbabnya kependekan. Lihat rambutnya itu."

Saya diam. Rahmat masih diam. Saya tambahi.

"Celana cingkrang. Misalnya. Identitas itu dikonfrontasi habis-habisan. Jadi, jadi. Saya setuju kamu. Sama saja. Kalau toh berbeda, ya biarkan saja. Bukankah perbedaan itu rahmat. Perbedaan itu keniscayaan."

Saya merasa sudah terlalu banyak bicara. Saya diam. Rahmat masih saja diam. Matanya menatap jauh ke luar jendela.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun