Mohon tunggu...
Penyair Amatir
Penyair Amatir Mohon Tunggu... Buruh - Profil

Pengasuh sekaligus budak di Instagram @penyair_amatir, mengisi waktu luang dengan mengajar di sekolah menengah dan bermain bola virtual, serta menyukai fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kugantungkan Pucuk Rindu ini

9 Juli 2016   03:46 Diperbarui: 9 Juli 2016   03:59 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Alif  #3
---
Kugantungkan pucuk rindu ini
pada dahanMu
yang tegap serupa alif
,
Sambil memandang perbatasan musim
kurangkai satu satu serpihan
kerikil yang menghampar
di sepanjang jalan
menjadi manik manik
sewarna luka
,
dan kenangan
akan tumbuh bersemi
bila penghujan benar benar
membawa rindu
tentang jejak hitam
jejak gelap
yang kita gemari
di waktu lalu
,
pada dahanMu lah
dahaga ini kuserahkan
tanpa persyaratan
atau apapun
yang selalu didebatkan
,
Menjelang Ashar
Masjid Al Mansyur
7 Nov 2015 14:18:19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun