Mohon tunggu...
Alit Teja Kepakisan
Alit Teja Kepakisan Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis di KOPPI

Menulislah dan tetap berpikir!

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kestabilan Pemerintahan hingga Multipartai

6 Mei 2022   13:54 Diperbarui: 6 Mei 2022   13:58 262
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

OPINI

Berbicara soal Politik memang tidak akan ada habisnya dan obrolan warung kopi yang paling panjang sering biasanya adalah obrolan soal politik yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi politik sadar tidak sadar sangat masuk ke dalam sendi kehidupan tidak hanya kekuasaan melainkan dalam banyak hal kegiatan adalah kegiatan politik sederhananya mengkritisi pemerintahan untuk memperbaiki kebijakan ikut serta dalam melaksanakan tujuan negara juga merupakan kegiatan politik.

Seperti yang dikatakan oleh Mahfud MD saat menanggapi 212 di ILC bahwa tidak penting apakah gerakan itu politik atau tidak karena berkumpul, menyatakan pendapat untuk mengoreksi pemerintahan dan mengeluarkan pendapat  untuk mempengaruhi kebijakan pemerintahan juga merupakan politik.

Pendapat Peter Merkl juga mengatakan demikian bahwa politik yang paling baik adalah untuk mencapai tatanan sosial yang baik dan berkeadilan dan yang terburuk adalah perebutan kekuasaan dengan kepentingan diri sendiri. Pendapat beberapa filsuf yang terkenal yaitu Plato & Aristoteles mengatakan demikian bahwa politik adalah upaya untuk mencapai masyarakat politik (polity) yang terbaik. Tetapi makna yang bisa dilihat adalah upaya untuk mencapai kehidupan yang baik atau good life. Inti dari politik sesungguhnya adalah negara itu sendiri, mengapa negara?

Sebagai contoh bahwa tujuan negara Indonesia terdapat pada pembukaan UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa, melindungi segenap bangsa. Maka untuk mencapai tujuan itu diperlukan sebuah kendaraan bernama politik untuk mencapai tujuan negara, setelah mendapatkan kendaraan maka kendaraan itu akan diarahkan menuju kekuasaan untuk memberlakukan kebijakan sesuai dengan amanat konstitusi yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan lain sebagainya. Negara, kekuasaan, kebijakan publik dan pengambilan keputusan adalah secara umum yang dihasilkan oleh politik itu sendiri yaitu melalui lembaga politik seperti contoh yaitu DPR di Indonesia dan Kongres di Amerika Serikat. Tidak salah bahwa esensinya meraih dan mempertahankan kekuasaan.

Salah satu bagian dalam ilmu politik yang tidak dapat dipisahkan dari politik adalah partai politik.

Partai politik dianggap sebagai salah satu pilar demokrasi guna menyuarakan aspirasi masyarakat dan mewakili pesan masyarakat kepada kekuasaan itu sendiri, karena menjadi jembatan penghubung antara masyarakat dengan pemerintah dalam menyuarakan aspirasi atau kehendak masyarakat.

Maka relasi antara partai politik sebagai bagian dari pemerintahan sangat erat, karena kebijakan politik itu akan diberlakukan oleh dia yang menduduki jabatan pemegang kekuasaan. Tidak salah jika eratnya kekuasaan dan politik itu juga sebagai pengambilan keputusan. Tetapi dalam kurun waktu tertentu krisis politik mampu membuat negara gagal dalam mengambil keputusan sebagaimana yang disebutkan oleh Yuval Noah Harari bahwa kelaparan di masa kini bisa terjadi akibat keputusan politik bukan karena alamiah seperti bencana yang terjadi di Beauvais, Perancis tahun 1664 tetapi kini kata Harari bencana kini bisa saja akibat politik. Maka politiklah yang sangat menentukan kebijakan itu bukan yang lainnya seandainya politik kekuasan salah mengambil langkah dan kebijakan maka apa yang dapat dibayangkan?

CERITA SINGKAT DI BERBAGAI NEGARA

Sejarah partai politik tentu sangat panjang bahkan dengan perjalanannya yang sangat panjang tetapi tulisan ini tidak akan mendetail menjelaskan sejarah partai politik. Perkembangan di Eropa Barat seperti Inggris dan Prancis saat itu partai politik hanya terpusat di Parlemen sebagai kegiatan yang erat berbau elitis dan sangat aristokratis yaitu hanya mementingkan kepentingan bangsawan terhadap tuntutan raja hingga peristiwa Revolusi Perancis pada tahun 1789 mengubah struktur dan menjadi negara yang lebih demokratis.

Di Amerika Serikat pasca George Washington menjadi presiden pertama pada tahun 1789, dia sangat menentang pembentukan partai politik karena saat George Washington menjadi presiden kabinet terjadi pembelahan yaitu perseteruan antara Alexander Hamilton & Thomas Jefferson. Perseteruan itu dalam perspektif saya adalah perseteruan ideologi antara kedua belah pihak yaitu Hamilton menginginkan pemerintahan yang terpusat sedangkan Jefferson mengidealkan pemerintahan yang sedekat mungkin dengan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun