Mohon tunggu...
Hermawan Setyaji
Hermawan Setyaji Mohon Tunggu... -

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pencarian Sebuah Kebenaran Idul Fitri

30 Agustus 2011   11:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:21 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ada 2 metode untuk mencari sebuah kebenaran, Metode pertama dengan cara menerima turunya sebuah kebenaran (kalau pada nabi dikenal sebagai wahyu, namun umat seperti kita mungkin dikenal sebagai ilham). Namun pada kesempatan kali ini saya persempit batasan turunya sebuah kebenaran menjadi kepastian yang dihasilkan para perumus dan penentu kebijakan  perihal hari raya idul fitri.  Sedangkan metode kedua adalah dengan cara pendakian untuk mencari sebuah kebenaran (mungkin dapat kita istilahkan dengan mi'raj = pendakian sepiritual untuk sebuah kebenaran). Dengan berbagai ilmu yang kita miliki dan sambil menggali informasi yang lain kita berusaha menentukan titik pusat dari sebuah kebenaran yang akan kita yakini, inilah batasan yang saya gunakan untuk metode pendakian. Sadar akan 2 metode tersebut maka saya tetapkan untuk mengambil metode ke 2 dengan tidak memperdulikan perdebatan kaum atasan yang saling membela diri dan saling menyalahkan orang lain.

Kali ini saya mencoba untuk memberanikan diri bereksitasi (keluar dari orbital biasanya), dimana untuk tahun-tahun sebelumnya saya selalu mengikuti pernyataan dari salah satu ormas (tidak mengikuti ormas yang lain). Hampir sehari penuh saya mencari informasi melalui media internet namun belum terpuaskan hanya sekedar informasi yang aku dapatakan itu. Saya  juga berusaha untuk menggali informasi dari dalam diri (bertanya dan berdiskusi dengan diri sendiri).

Kesimpulan yang aku dapatkan Organisasi bukalah sebuah harga mati. Organisasi hanya memfasilitasi dan menginformasikan kepada masyarakat akan sebuah "kebenaran" yang mereka anut tentunya dengan ilmu yang mereka gunakan diyakini benar. Kebenaran sesungguhnya hanaya apabila kita meyakini dan mengimaninya, sementara kebenaran Tuhan hanya Dia yang tau. Manusia hanya berusaha meraba sebuah kebenaran menurut akal yang dimilikinya

Mencermati sidang kemarin, oragnisasi yang hadir saya kira mereka cenderung memperjuangkan keorganisasiannya bukan memperjuangkan sebuah kebenaran. Parahnya lagi kebenaran yang dibahas kemarin sudah dibungkus dengan kepentingan politik.

Lalu kapan aku berlebaran, semoga setiap hari aku berlebaran.....

pakhermawan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun