Musik yang konon merupakan bahasa universal yang mampu menyatukan umat manusia nampaknya mampu digeser oleh sebuah permainan bernama sepak bola. Piala AFF 2010 memang telah berakhir, meski gelar juara tidak berhasil kita dapatkan akan tetapi menurut kami indonesia telah menjadi jaura sejati. Melalui petandingan sepak bola piala AFF 2010 ini Indonesia telah berhasil membuktikan bahwa Indonesia adalah satu.
Teringat 3 kalimat sakti berikut:
SUMPAH PEMUDA
Pertama : KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH DARAH YANG SATU, TANAH AIR INDONESIA
Kedua : KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA, MENGAKU BERBANGSA YANG SATU, BANGSA INDONESIA
Ketiga : KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGJUNJUNG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA
Jakarta, 28 Oktober 1928
Itulah kalimat yang terucap sebagai sumpah para elemen muda bangsa ini.
80 tahun lebih telah berlalu sumpah itu terucap. Sumpah Pemuda sebagai alat pemersatu bangsa seakan bangkit kembali melalui sepak bola ini. Sumpah pemuda terlahir atas dasar keinginan bersatu seluruh elemen bangsa untuk satu tujuan Indonesia Merdeka. Musuh yang dihadapi sama yaitu kolonialisme Belanda. Tim Nas pun memiliki satu tujuan bersama yaitu mendapatkan gelar juara AFF 2010, musuh yang dihadapi bukan lagi kolonial Belanda, malahan Indonesia telah diperkuat salah seorang keturunan Belanda, Irfan B, (mungin dulu Eduard Douwes Dekker orangnya). Musuh Indonesia dalam Piala AFF 2010 ini adalah Tim Nas dari berbagai negara di kawasan ASEAN
Dengan lagu “Garuda Didadaku”, piala AFF 2010 telah memberikan pendidikan yang berarti bagiu seluruh bangsa ini. Boleh saya katakan bahwa sepak bola telah menjadi “kurikulum bangsa” berupa “pendidikan berbasis multikultural”. 80 ribu lebih pendukung Tim Nas telah memerahkan stadion GBK. Mereka berasal dari berbagai suku dan lintas agama. Mereka bercampur menjadi satu.
Seperti yang kita ketahui bahwa sikap kesukuan, Fanatisme Agama kerap mendasari berbagai kerusuhan dinegara ini, bahkan Liga Indonesia yang terkadang menciptakan permusuhan antar pendukung pun tak ada lagi. Mereka pendukung Tim Sepak Bola seperti The Jack Mania, Bonek dan yang lainnya bersatu padu mendukung satu tim yang sama, Tim Nas, Tim Garuda Didadaku
Sedikit tulisan diatas, semoga dapat menjadi pembakar semangat kebersamaan yang telah lama lemah.
Terima kasih buat Tim Nas yang telah berjuang keras untuk indonesia. Terima kasih buat suporter Indonesia, kalian telah menunjukkan kedewasaan dan sporitifitas dalam sepak bola.
Saran untuk para politikus, bagaimana kalo Anda semua sering refreshing dengan cara main sepak bola antar parpol agar barbagai ketegangan politik bisa turun.
Happy Paperless : pakhermawan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H