Mohon tunggu...
muhidin pakguru
muhidin pakguru Mohon Tunggu... pegawai negeri -

mari kita galakkan kebaikan dan menyuarakan "stop piracy"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika seorang Guru dihadapkan pada merubah pola pikir lama

3 Oktober 2014   20:53 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:29 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14123151391232192220

Ketika sebagian rekan-rekanku menilai, kelas yang ku masuki selalu saja tampak ramai, terdengar dari luar, tak setenang dalam kelas sebelah. Mereka berfikir, wajar saja aku memiliki karakter pribadi terkesan lembut, tak terkesan galak menghadapi tingkah-polah murid-murid yang bermacam ragam. Tak banyak suara keluar dari mulutku, membiarkan suara anak didik lebih mendominasi dalam kelas. Mereka berfikir tentang aku yang tak becus mengajar, membiarkan kebebasan mengeluarkan suara hingga terdengar sampai keluar, seolah aku,  guru tak bisa mengatur kelas. Aku sama sekali tak peduli, sebab fungsiku didalam kelas lebih menekankan pada motivator, Fasilisator dan sebagai sutradara dalam membuat skenario bahan ajar.

Siswa-siswi ku arahkan untuk lebih mengembangkan potensi berani tampil, mengeluarkan pendapat, tak takut berdekatan dengan guru, namun tetap dengan penekanan budi pekerti yang dipraktekan secara langsung, bukan sekedar ocehan atau nasehat, yang kerap dilakukan oleh Pelaku Pendidik tempo dulu. Mereka bukan sekedar objek memaksakan ilmu pengetahuan harus sampai ke otak lewat superior ceramahku. Ku biarkan diriku, menjadi pembuat perencanaan bagi mereka untuk menemukan sendiri  pengetahuan,  dari apa yang mereka lakukan.

Aku hanyalah sebagai jembatan bagi mereka mengembangkan potensi bersuara, berattitude mengarah pada kepribadian bangsa Indonesia yang santun, menghargai orang tua, tanpa takut menunjukkan jati diri mereka sebagai anak bangsa yang sedang berkembang menggali kemampuan (skill ) dengan praktek langsung. Aku seorang Guru, sekedar sarana bagi mereka mengeksplor mereka menemukan pengetahuan dari apa yang mereka lihat bersama-sama teman mereka dalam suasana tak kaku (tegang). Rasanya bukan zamannya lagi seorang Guru harus menunjukkan kehebatan mereka dengan bersuara keras, ceramah didepan kelas, seolah memaksa anak didik untuk mengerti apa yang disampaikan.

Aku belajar untuk memahami bahwa Siswa (Pelajar) memang seharusnya diberikan porsi pengetahuan  sesuai dengan umur mereka :

Pendidikan tingkat dasar, menekankan pada guru untuk lebih menerapkan mentransfer pengetahuan dengan tindakan langsung, memberi porsi pengetahuan hafalan tak banyak, serta mengarahkan pada kemampuan mereka mengembangkan diri dalam mencari pengetahuan ala mereka sendiri, tinggal kita membuat konsep yang benar tentang pengetahuan dasar bagi mereka. Sekarang masihkah aku disebut tak becus dalam mengajar?

Ketika seorang Guru dihadapkan pada merubah pola pikir lama, baik mind set dari diri siswa sebagai objek pengajaran, maupun rekan-rekan Pengajar yang terbiasa pola lama, guru tampil superior mencekoki ilmu tanpa mengerti, untuk apa mereka dipaksa belajar? Lihat kini mereka lebih terarah mengembangkan potensi Pengetahuan dasar yang ada pada mereka, harus ku akui mereka lah yang semestinya memperlihatkan kehebatan dalam skenario seorang Guru, meski terkadang ada saja yang tak suka caraku mengajar.

Video ini sebagai perenungan baik untuk diri pribadi ataupun kepada sesama Pengajar, apakah memang aku tak becus mengajar?

https://www.youtube.com/watch?v=oH3TOBlz1Ug ( http://youtu.be/oH3TOBlz1Ug )

Ketrampilan yang bisa mereka ambil dari contoh Pembelajaran ini adalah :


  • Mengembangkan berani menampilkan diri dalam mengemukakan pendapat.
  • Memberikan porsi lebih kepada Siswa, tak dominan Guru ceramah
  • Memberikan Pengetahuan dengan Gambar nyata
  • Memberikan Pengetahuan yang terekam langsung ketika mereka menggunakan alat (praktek)
  • Memberikan pembelajaran Hormat terhadap guru


Salam Sejahtera Pakguru Muhidin

Baca juga nanti : " Kurikulum 2013 Tak cocok pada Guru Superior "

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun