"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar"." (QS. Lukman: 13
2. Pemimpin Keluarga
Setiap manusia adalah pemimpin bagi dirinya sendiri, dan Allah menciptakan manusia untuk menjadi Khalifah atau pemimpin di muka bumi ini. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT:
"Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. Al-An'am:165)
Manusia dianugerahkan oleh Allah kedudukan untuk mengatur, memimpin dan memiliki kekuasaan di muka bumi. Meski begitu, menjadi pemimpin tentu tidak mudah. Karena setiap pemimpin itu akan diminta pertanggungjawabannya. Itulah sebabnya kita sebagai Ayah harus benar menjadi keluarga kita agar tetap berada pada jalan yang diridhoi Allah. Agar pertanggung jawaban yang diberikan nanti berbuah baik.
3. Menjadi Tauladan kebaikan
Ini maksudnya seorang ayah harusla bisa menjadi orang pertama yang menjadi tauladan dalam kebaikan di keluarga. Baik kepada istri dan anak - anaknya. Jika seorang ayah tidak bisa menjadi tauladan kebaikan. Maka seluruh keluarga akan mengikuti kelakuannya. Walau kadang ada ibu yang bisa menjadi tauladan kebaikan tapi peran ayah sebagai pemimpinlah yang harus memberikan tauladan kebaikan dalam segala hal.Â
Seperti yang pada surat Lukman Ayat ke 17
Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah)," (QS. Luqman [31]: 17).
Bagaimana seorang ayah bisa menasehati anak dan istrinya untuk melakukan sholat. Sementara Ayahnya tidak melakukan sholat. Otomatis kata - kata nasihat itu akan mental. Jangankan mengerjakan bisa jadi nasihat itu akan menjadi boomerang bagi sang ayah. Karena hanya bisa berkata - kata tapi tidak bisa melakukan apa yang dikatakannya.Â
Itulah 3 peran ayah yang bisa diambil dalam Al - Qur'an. Mari kita para ayah bisa memaksimalkan peran sebagai orang nomor 1 dalam keluarga. Menjadi keluarga dekat dengan Allah SWT agar bisa berkumpul di surga kelak. Aamiin. Semoga bisa bermanfaat.Â