Balada Si Bodoh dan Si Sombong
Negeri itu mulai mencekam
Dalam cengkraman serigala berbulu domba
Seolah bersahabat...
Padahal taring runcing dan liur rakus
Sedang disembunyikan
Sementara si mangsa masih terlena buai menghanyutkan
Dari serigala penghisap darah
Tunggu saja saatnya
Kehancuran itu hanya tinggal sehasta
Itulah yang ada di otaknya
Seringai dalam senyuman
Mendustakan niat busuknya
Hanya memperdaya
Akal - akal tak berbudi pada Tuhan
Hingga mudah diperbudak dengan embel
Kekuasaan dan harta
Inilah yang membuat para pemangsa leluasa
Membodohi nya...
Oh...sungguh itu akal mati rasa
Dikibas setumpuk kertas berharga
Hingga rela tubuh dimamah api neraka
Tapi tak peduli ia karena bodoh dan kesombongannya...
Fahriza Akbar
Medan, 21 Oktober 2022