Mohon tunggu...
Pak Guru Fahriza official
Pak Guru Fahriza official Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Film

Ngeri Ngeri Sedap Memang Sedap

24 Juni 2022   19:58 Diperbarui: 24 Juni 2022   21:16 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Perfilman Indonesia sedang naik daun. Tahun ini banyak sekali film bagus yang mendapat perhatian dari masyarakat Indonesia. Salah satu film Ngeri - Ngeri Sedap yang digarap dengan sangat apik oleh Bene Dion. Film yang sangat emosional berhasil membuat penontonnya benar - benar tertawa dan juga benar - benar menangis.

Sebagai penikmat film baru kali ini merasakan emosi teraduk - aduk. Bahkan merasakan seolah film ini menceritakan kondisi diri sendiri. Adegan drama keluarga yang banyak mewakili keluarga di Indonesia. Bukan hanya dari suku Batak. Tapi juga keluarga dari suku yang lain juga mengalami hal yang sama.

Ayah yang penuh cinta tapi salah dalam mengungkapkan cintanya. Seperti pak Dompu yang menyatakan cintanya dengan aturan - aturan yang akhirnya menjauhkan beliau dari anak - anaknya. Sehingga akhirnya istrinya lah menderita harus jauh dari anak - anaknya.

Ibu yang hanya diam ketika tidak sependapat dengan suaminya. Tidak bisa protes bahkan berdiskusi pun hampir tidak pernah dilakukan. Semua kehendak suami. Hal ini digambarkan dalam film tersebut dalam adegan sosok istri pak Dompu yang berkali - kali mengatakan semua yang terjadi dirumah atas kehendak kau. Hingga akhirnya si ibu berontak karena tidak kuat menahan rindu terhadap anak - anaknya.

Anak - anak yang selalu serba salah. Dianggap masih anak kecil padahal sudah pada lulus sarjana. Tidak pernah didengar pendapatnya. Sekali berbicara dianggap melawan dan tidak berbakti. Anak - anak yang sudah memiliki pemikiran kritis harus tetap nurut dengan orang tua yang sering mengedepankan sok paling tahu apa yang terbaik untuk anaknya. 

Sementara si anak berhak memilih apa yang dia sukai untuk kesuksesan mereka. Karena tidak pernah didengar akhirnya berontak dan menghindar dari orang tua bukan karena tidak sayang. Tetapi menghindari konflik. 

Inilah gambaran banyak keluarga di Indonesia. Sehingga ketika melihat film ini merasa seolah setiap adegan pernah dialami oleh diri sendiri. Sedapnya film ini juga menawarkan solusi dan pembelajaran untuk orang tua dan anak. 

Penulis skenario memang hebat jeli melihat permasalahan dimasyarakat dan menawarkan solusi yang sangat gamblang tanpa merasa digurui dalam film ini. Ini lah yang membuat film Ngeri Ngeri ini betul - betul sedap untuk dinikmati. Tulisan berikutnya akan dibahas tentang pembelajaran yang bisa diambil dari film NNS ini. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun