Mohon tunggu...
Pak Gie
Pak Gie Mohon Tunggu... Jurnalis - pembelajar

Berkebun dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Kami Membangun Gereja Bersama", Kisah Damai Natal dari Tanah Papua

23 Desember 2020   11:21 Diperbarui: 23 Desember 2020   21:53 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika berbincang-bincang dengan warga di Kampung Kufu, mereka bercerita soal keinginannya memiliki rumah ibadah. 

Mendengar laporan tersebut, Dansatgas Yonif MR 413 Bremoro, Mayor Inf Anggun Wuriyanto, langsung mengerahkan anggota untuk menyiapkan berbagai kebutuhan, termasuk ornamen dan keperluan ibadah warga di dalam gereja.

Anggota TNI dan warga Kampung Kufu pun bergotong royong membangun gereja tersebut. Dan akhirnya pembangunan itu selesai selama dua bulan pada 19 Desember lalu, atau tepat menjelang Natal tahun ini.

Pengabdian tulus dan ikhlas dari para anggota TNI dalam pembangunan gereja ini semata-mata untuk membantu masyarakat di wilayah perbatasan tersebut.

"Kami tidak memiliki kepentingan lain dalam membantu pembangunan gereja ini selain atas dasar kemanusiaan dan rasa toleransi antara umat beragama," ujar Mayor Inf Anggun Wuriyanto.

Warga setempat pun sangat senang dengan berdirinya bangunan Gereja tersebut. Luther Siuma selaku Ondoafi atau kepala suku Kampung Kufu menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya atas bantuan yang diberikan Satgas Yonif MR 413 Bremoro.

"Terima kasih yang tidak terhingga kepada Satgas Yonif MR 413 Bremoro atas bantuannya yang begitu banyak diberikan kepada Kampung kami. Mereka yang pertama kali datang di kampung kami, bahkan aparat pemerintah sekalipun belum pernah menginjakkan kaki di sini," ujar Luther.

"Semoga dengan adanya peresmian Gereja ini semakin menguatkan iman kami dalam beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa," lanjutnya.

Mendengar kisah seperti ini, saya merasa sangat takjub. Perasaan bahagia yang mendalam karena hadirnya resonansi cinta sesama manusia menjelang Hari Natal seperti ini.

Karena jujur saja, tak mungkin ada aksi sosial seperti itu, kecuali dilandasi oleh perasaan cinta kasih yang mendalam kepada yang lain, bukan? Dan kisah ini sungguh luar biasa.

Selain itu, apa yang dilakukan oleh prajurit TNI tersebut menjadi cerminan dari sikap toleransi dalam masyarakat kita. Kita mungkin berbeda dalam agama dan suku bangsa, tetapi tidak dalam kemanusiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun