Mohon tunggu...
Pak Gie
Pak Gie Mohon Tunggu... Jurnalis - pembelajar

Berkebun dan Membaca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Kami Membangun Gereja Bersama", Kisah Damai Natal dari Tanah Papua

23 Desember 2020   11:21 Diperbarui: 23 Desember 2020   21:53 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kegembiraan anak-anak di Kampung Kufu menjelang Natal (credit: wartaplus.com)

Esensi Natal bukan pada perayaan yang mewah dan suasana pestanya, tetapi semangat untuk membagikan keselamatan, kedamaian, dan kebaikan dari Tuhan kepada sesama manusia.

Mungkin itulah makna yang tercermin dari perayaan Natal di Kampung Kufu, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua. Sebuah pemukiman yang terletak di ujung perbatasan Indonesia-Papua, atau kurang lebih 3 Km dari perbatasan kedua negara tersebut.

Meski jauh dari hingar bingar kota, perayaan Natal di Kampung Kufu ini tidak kehilangan esensinya. Kegembiraan dalam damai dan cinta kasih-Nya tetap terpancar di dalamnya.

Apalagi, mereka kini memiliki bangunan Gereja (baru) untuk beribadah. Sebelumnya, masyarakat kampung tersebut melakukan ibadah di bawah pohon pinang, karena jarak gereja terdekat ke Kampung New Sangke sangat jauh.

Adalah, pasukan TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-PNG Yonif MR 413/Bremoro yang melaksanakan pembangunan gedung Gereja tersebut.

Alasannya tak lain adalah untuk berbagi kegembiraan kepada segenap warga Kampung Kufu yang beragama Nasrani pada Natal tahun ini.

"Dan sekarang kita buatkan gedung gereja agar masyarakat memiliki tempat yang layak untuk memuji Tuhan. Ini adalah kado natal dari TNI," terang Komandan Korem (Danrem) 172/PWY, Izak Pangemanan.

Pembangunan gereja ini berawal saat anggota TNI dari Pos Skofro Baru menggelar patroli pada pertengahan September lalu. Kala itu ketika mereka berpatroli dalam radius 4 kilometer, salah satu anggota mendengar ada teriakan canda tawa dari masyarakat pada jarak sekitar 300 meter. 

Setelah didekati, ternyata terdapat beberapa rumah yang diketahui bernama Kampung Kufu.  Lokasi ini jauh terpencil dan terpelosok, bahkan untuk akses masuk ke kampung ini pun sangat sulit dijangkau oleh kendaraan. 

Bahkan, menurut keterangan penduduk setempat, sejauh ini baru pasukan TNI yang sanggup menjangkaunya. Karena memang masyarakat Kufu ini tinggal di tengah hutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun