Agar survive, warga harus menyadari pentingnya pelestarian lingkungan Kartika Jaya yang tandus. Anak-anak adalah aset desa. Selama 20-30 tahun kedepan, segala perilaku, perkataan, dan perbuatan mereka akan mempengaruhi kondisi Kartika Jaya. Oleh karena itu, kami mengajak anak untuk mulai memperhatikan lingkungan desa.
Di SD 3 Bleder, kami melakukan kegiatan. Bersama para siswa, kami menggali beberapa jenis tanaman yang adaptif terhadap kondisi lingkungan pesisir. Kami melakukan uji salinitas (uji untuk mengetahui kadar garam) air disekitar sekolah. Selain itu, kami mengindentifikasi jenis-jenis tanaman yang tumbuh didesa.
[caption id="attachment_301191" align="aligncenter" width="384" caption="Uji Salinitas bersama anak-anak didik. sumber: twitter.com/sahabatkepik"][/caption]
Setelah praktik dan diskusi bersama, kami mempresentasikan hasil kegiatan hari ini. Tiap kelompok menjelaskan pentingnya menanam dan merawat berbagai jenis tanaman yang dapat beradaptasi di desa. Dengan bahasa Indonesia berlogat jawa kental dan kepolosan khas anak-anak, mereka membawakan presentasi :)
[caption id="attachment_301192" align="aligncenter" width="384" caption="Presentasi yang seru dan menyenangkan! sumber: twitter.com/sahabatkepik"]
Setelah kegiatan, saya mengobrol santai dengan anak-anak pesisir ini. Rudi, anak yang ‘berbeda’ dimata kawan - kawannya berkata, “kak Ibnu, besok ajarin aku nanam mangrove yah?”
Kemudian, seluruh kelelahan saya meleleh entah kemana.
(bersambung ke Bagian Empat)
