Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dialog dengan Siswa Saat Sekolah Seusai Liburan, Penguatan Life Skill

9 Januari 2025   17:00 Diperbarui: 10 Januari 2025   16:50 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Guru mengajak siswa berdialog, diambil dari aplikasipembayaransekolah.com

Siswa saya yang ini memiliki hobi basket. Sehingga, dalam hal ini, ia harus membagi waktu. Disebutkannya, toh demikian aktivitas yang satu tak mengganggu aktivitasnya yang lain. Keduanya berlangsung lancar dan baik-baik saja.

Sekalipun saat berdialog saya mendatangi tempat duduk siswa yang menjadi subyek dialog, dialog dapat didengar oleh siswa yang lain. Lebih-lebih ketika saya mengulasnya secara sederhana di hadapan mereka.

Mereka tampak semakin terlibat di dalamnya. Dan, hal inilah yang membangun rasa empati siswa. Ini baru dari satu siswa yang saya ajak berdialog.

Dari siswa lainnya yang saya ajak berdialog, yang rerata memiliki aktivitas yang berbeda, tentu didapatnya banyak pengertian dan pengetahuan. Yang, sekali lagi, ini semua, seperti sudah disebut di atas, dapat membangun rasa empati siswa.

Di salah satu kelas tempat saya mengajar dan mendidik pada hari kedua masuk sekolah, misalnya, kami menemukan beberapa aktivitas yang dilakukan oleh siswa.

Di antaranya adalah ada siswa yang menonton film, membantu saudaranya berjualan teh, membantu ibu memasak dan berjualan lentog, kemah remaja bidang keagamaan, dan bermain sepak bola bersama teman.

Dalam semua momen dialog ini selalu diarahkan untuk mengetahui lebih dalam aktivitas siswa subyek dialog. Sehingga, aktivitas beberapa siswa selama liburan akhirnya dapat diketahui, baik oleh siswa yang lain maupun guru. Dan, realitas ini tak tabu.

Malah bermanfaat. Tak hanya bermanfaat bagi diri siswa yang bersangkutan. Tetapi, bermanfaat juga bagi siswa lain dan guru.

Manfaat bagi siswa yang bersangkutan, di antaranya, adalah melatih siswa berani berbicara (tentu ini bagi siswa yang cenderung diam). Dan, lebih daripada itu adalah melatih siswa terbuka atas aktivitas yang dilakukannya saat mengisi liburan. Sekalipun barangkali aktivitas termaksud oleh sebagian orang menganggapnya sebagai hal yang sederhana.

Tetapi, sejatinya tak sederhana seperti yang dianggap. Sebab, setiap aktivitas yang dilakukan oleh siswa selalu ada motif dan visinya. Jadi, yang perlu diungkap oleh guru justru harus bagian ini. Tak melulu mengungkap perihal jenis aktivitasnya.

Sebab, tatkala guru mengungkap dan mengeksplorasi bagian ini (motif dan visi) bersama siswa yang bersangkutan dan sekaligus membagikannya di hadapan siswa yang lain akan menjadi energi positif bagi siswa, baik bagi siswa termaksud maupun siswa yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun