Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Bagaimana Mengajak Jujur Siswa dalam Kasus Perundungan?

31 Juli 2024   14:05 Diperbarui: 31 Juli 2024   19:05 450
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bullying. (shironosov via Kompas.com)

Perundungan merupakan satu dari tiga dosa pendidikan. Hingga, kini, perundungan masih menjadi tema pembicaraan di dunia pendidikan. Ini membuktikan bahwa perundungan masih terjadi.

Di sekolah Anda? Semoga tak ada. Atau, sekurang-kurangnya bullying di kalangan siswa ini sudah berkurang. Sudah sedikit kejadiannya.

Tak salah jika perundungan hanya dikaitkan dengan perundungan fisik. Di kalangan siswa sudah mulai berkurang. Setidaknya seperti ini yang dapat saya ketahui di sekolah tempat saya mengajar.

Kampanye yang didengungkan secara nasional oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) relatif berdampak. Sekalipun memang masih perlu waktu dan proses panjang untuk mengubah ke kondisi zero perundungan di sekolah.

Jika perundungan yang bersifat fisik sudah berkurang, tak demikian perundungan yang bersifat nonfisik. Perundungan secara verbal, khususnya, masih terjadi di sekolah. Dan, siswa sepertinya tak terlalu mempersoalkannya.

Sebab, perundungan secara verbal, misalnya, ejek-mengejek, dianggapnya bersenda gurau saja. Guyonan. Itu sebabnya, hingga kini, yang namanya senda gurau yang mengarah ke bentuk perundungan dianggap sebagai hal yang biasa.

Siswa korban perundungan tak selalu memiliki kekuatan yang sama dalam menghadapi perundungan. Ada siswa yang menghadapi perundungan, biasa saja. Siswa ini mudah kembali ceria.

Bahkan, ketika ditanya oleh guru, misalnya, ia berbicara secara jujur dan terus terang. Tindakan perundungan yang dialaminya tak menjadikan dirinya takut untuk memberitahukan kepada guru.

Siswa yang seperti ini menyadari bahwa cara yang dilakukan sangat menolong dirinya. Karenanya, guru yang diberi tahu seharusnya bersyukur sebab ia tak perlu mencari tahu. Dengan modal pemberitahuan ini, guru dapat menindaklanjuti secara cerdas.

Artinya, mengajak dialog siswa yang melakukan perundungan dengan hangat tanpa memunculkan sedikit pun tanda yang memungkinkan siswa yang melakukan perundungan mengetahui siswa yang melaporkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun