Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Dulu Ekstrakurikuler Itu Hanya Pramuka, Kini Sudah Beraneka

8 April 2024   15:19 Diperbarui: 9 April 2024   14:42 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 3: Ilustrasi 2: Pose bersama kepala sekolah (tengah) di lokasi perkemahan. (Dokumentasi pribadi)

Ilustrasi 2: Anak Pramuka sedang hiking. (Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi 2: Anak Pramuka sedang hiking. (Dokumentasi pribadi)

Apalagi kalau ada kegiatan hiking, ini biasanya untuk Pramuka penggalang, semangat kami istimewa. Mengadakan lintas alam dengan mengenakan seragam Pramuka dan menenteng tongkat, kami sangat merasa gagah.

Perkemahan yang rutin diadakan setiap libur sekolah, juga menarik minat siswa. Sekalipun, dulu, lokasinya jauh dari permukiman masyarakat. Tapi, masih ada sumber air yang didapat, tak memberatkan peserta. Semangat Pramuka membara.

Sehingga, seluruh kebutuhan yang harus dipenuhi, seberat apa pun, anak Pramuka dapat memenuhinya. Tak peduli, misalnya, mengambil air, kayu bakar, dan kebutuhan lain yang lokasinya jauh dari tempat berkemah, tetap ditempuh.

Pembagian tugas sangat jelas. Siapa yang mengambil air, mengambil kayu bakar, memasak, dan menyajikan makanan, dilakukan dengan penuh semangat. Saya mengalami masa-masa yang seperti ini. Pramuka memang tempat untuk menggembleng siswa.

Praktis tak ada siswa yang menganggur. Semua memiliki peran dan tanggung jawab. Tapi, jika ada tugas bersama, semua siswa terlibat. Tak ada, misalnya, siswa yang sekadar duduk-duduk atau bermain-main saja, sementara yang lain bekerja. Semua bergotong royong.

Misalnya, dalam hal menyiapkan lahan untuk pendirian tenda. Mendirikan tenda. Menata lingkungan tenda. Agar, terlihat menyerupai rumah. Karena sangat mungkin ada yang datang bertamu ke tenda, entah peserta lain, entah kakak pembina, atau justru orangtua. Semuanya itu dikerjakan secara bergotong royong.

Intinya adalah kegiatan Pramuka memang diikuti oleh semua siswa. Karena, memang, saat itu belum ada kegiatan yang lain. Pramuka itu satu-satunya kegiatan di luar pembelajaran, yang memang dapat membangun karakter siswa. Saya sendiri merasakannya.

Ilustrasi 3: Ilustrasi 2: Pose bersama kepala sekolah (tengah) di lokasi perkemahan. (Dokumentasi pribadi)
Ilustrasi 3: Ilustrasi 2: Pose bersama kepala sekolah (tengah) di lokasi perkemahan. (Dokumentasi pribadi)

Seiring perkembangan zaman, mulai bermunculan beragam ekskul. Di antara ekskul Pramuka, ada ekskul-ekskul yang lain. Hanya, memang, Pramuka dijadikan ekskul wajib.

Artinya, setiap siswa wajib mengikuti ekskul Pramuka, selain --jika mau-- mengikuti ekskul yang lain.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan  Kebudayaan (Permendikbud) Republik  Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler  Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, yang dapat dibaca di dalam dua ayat Pasal 2.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun