Kenyataan seperti ini menunjukkan bahwa mereka merasa bersyukur atas zakat yang diberikan. Dan, ini memang yang menjadi komitmen sekolah dalam menguatkan rasa bersyukur siswa terhadap anugerah Sang Khalik.
Apalagi, kepala sekolah menerimakan zakat kepada beberapa siswa penerima zakat. Hal ini sebagai keadaan yang sangat menggembirakan siswa.
Sebab, ada perlakuan khusus terhadap mereka. Mereka merasa dihargai. Betapa dalam keberadaan sedemikian, mereka tak bersyukur. Pasti bersyukur.
Tentu harapan sekolah, dalam hal ini GTK, menguatkan rasa bersyukur siswa tak hanya lewat berzakat dan menerima zakat seperti terjadi pada saat Ramadan kali ini.
Tapi, menguatkan rasa bersyukur dapat melalui berbagai sarana. Juga kapan saja, yang memungkinkan dilakukannya. Dan, di mana saja.
Yang jelas, dalam konteks masa Ramadan --seperti saat ini-- menguatkan rasa bersyukur dalam diri siswa dapat melalui, baik menjalankan amanah/tugas, berzakat, maupun menerima zakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H