Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Tradisi Mapati, Tetangga Diajak Menjadi Saksi dan Mendoakan Kehamilan

5 Maret 2024   08:25 Diperbarui: 5 Maret 2024   12:20 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanan dalam menu yang khas disebutkannya ada kupat dan lepet. Memang benar, itu yang juga saya menjumpainya. Selalu ada kupat dan lepet di sisi nasi, dan ada lauk yang disertakan.

Sementara itu, di daerah asalnya, juga tempat kini saya berdomisili, hanya ada tradisi Mapati. Ini yang dikatakannya. Sebab, menurutnya, pada masa kehamilan empat bulan itu, roh diberikan (tentu oleh Sang Pencipta) kepada bayi dalam rahim ibunya.

Mengenai yang saya sebutkan terakhir ini, Pak Yai yang memimpin kenduri Mapati di rumah tetangga, tak menyebutkannya. Atau, menyebutkannya, tapi saya tak mendengarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun