Makanan dalam menu yang khas disebutkannya ada kupat dan lepet. Memang benar, itu yang juga saya menjumpainya. Selalu ada kupat dan lepet di sisi nasi, dan ada lauk yang disertakan.
Sementara itu, di daerah asalnya, juga tempat kini saya berdomisili, hanya ada tradisi Mapati. Ini yang dikatakannya. Sebab, menurutnya, pada masa kehamilan empat bulan itu, roh diberikan (tentu oleh Sang Pencipta) kepada bayi dalam rahim ibunya.
Mengenai yang saya sebutkan terakhir ini, Pak Yai yang memimpin kenduri Mapati di rumah tetangga, tak menyebutkannya. Atau, menyebutkannya, tapi saya tak mendengarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H