Siswa adalah generasi penerus yang akan melanjutkan estafet pembangunan di semua bidang kehidupan, termasuk bidang lingkungan. Apalagi pangan, sandang, dan papan, yang menjadi kebutuhan pokok manusia, bersumber dari lingkungan.
Maka, sangat penting bagi sekolah mengajak siswa mencintai lingkungan. Cara yang dapat ditempuh dalam keterlibatan jumlah banyak siswa salah satunya adalah melalui pembuatan batik ecoprint.
Pembuatan batik ecoprint dipilih oleh sekolah, tempat saya mengajar, untuk menguatkan pembelajaran proyek penguatan profil pelajar Pancasila (P5), yang (memang) diamanatkan di dalam Kurikulum Merdeka.
Ecoprint adalah teknik cetak yang memanfaatkan bahan alami atau bahan ramah lingkungan dengan media tertentu, misalnya, kain dan kertas. Kini, pembuatan batik ecoprint banyak dipraktikkan di banyak sekolah terkait dengan pembelajaran P5.
Di sekolah kami, proyek pembuatan batik ecoprint, sesuai dengan program sekolah, dilakukan oleh siswa Kelas 8. Saat catatan ini mulai ditulis, P5 topik pembuatan batik ecoprint oleh siswa Kelas 8 masih berlangsung. Siswa antusias dalam mengikuti aktivitas ini.
Mulai dari pengenalan teknik ecoprint, alat dan bahan yang digunakan, sampai cara kerja yang harus dilakukan, siswa mengikutinya dengan sukacita dan terlihat tanpa bosan.
Hal tersebut boleh jadi karena sekolah mendatangkan narasumber, yang notabene pelaku usaha industri batik ecoprint. Sosok baru bagi siswa. Kebetulan tempat usahanya pun dekat dengan lokasi sekolah kami sehingga tak sulit menghadirkannya di sekolah.
Kecuali memang, topik pembuatan batik ecoprint ternyata tak terlalu sulit diikuti oleh siswa. Juga menarik karena hal baru. Sehingga, sekalipun membutuhkan banyak energi, baik fisik maupun pikiran, siswa tetap antusias.
Yang menarik adalah ketika kami dapat melihat siswa terlibat langsung dalam pembuatan batik ecoprint. Siswa menyiapkan berbagai daun beserta tangkainya, yang diambil dari lingkungan tempat tinggalnya masing-masing.
Karena penjelasan, mereka pun mengetahui bahwa tak setiap daun memiliki potensi baik untuk batik ecoprint. Daun yang menghasilkan warna yang kuat, tak terlalu tipis, dan pun tak terlalu tebal, baik untuk bahan batik ecoprint. Misalnya, daun jati, daun kersen, daun belimbing, dan daun jambu biji.