Saat menjelang Natal, atau boleh dibilang pada masa Raya Natal, ada satu aktivitas mulia yang sudah ada sejak dulu. Hingga kini, aktivitas itu masih terjaga.
Yakni, aktivitas berbagi kasih kepada sesama, terutama kepada warga tetangga terdekat. Ya, gereja, yang saya bersama keluarga berjemaat, mengadakan aktivitas tersebut sebelum Natal tiba.
Berbagi kasih kepada warga tetangga gereja dilakukan oleh panitia Natal bekerja sama dengan Komisi Diakonia. Komisi Diakonia adalah salah satu komisi yang ada di gereja yang bertugas di bagian pelayanan, peduli terhadap sesama.
Dalam momen Natal ini, panitia Natal bersama Komisi Diakonia membagikan barang-barang kebutuhan pokok kepada warga tetangga gereja, baik warga yang seiman maupun yang tak seiman.
Sebagai catatan, warga tetangga gereja terdiri atas warga yang berasal dari agama dan kepercayaan yang beragam. Dan, jika dihitung, jumlah warga tetangga gereja lebih banyak warga yang berbeda iman.
Sekalipun begitu, keberjalinan yang terjadi selama ini baik-baik saja. Terbukti, setiap Natal, sejak dulu hingga kini, kepedulian kasih gereja kepada warga yang berdomisili di seputar gereja tetap diterima dengan manis.
Saat Natal ini, panitia Natal bersama Komisi Diakonia menjalankan aktivitas kasihnya meminta bantuan kepada tetua rukun tetangga (RT) setempat, seperti tahun-tahun sebelumnya. Agar, berkat Natal  tersampaikan kepada sasaran yang tepat.
Toh selama waktu yang sudah berjalan tak ada kesalahan sasar. Sebab, sekalipun meminta bantuan kepada tetua RT, para pelayan dari gereja --yang biasanya dilakukan oleh ibu-ibu, tapi sesekali ada dukungan dari bapak-bapak dan kaum muda-- melakukan bakti kasih itu secara langsung.
Para pelayan mendatangi rumah ke rumah dengan membawa barang-barang yang sudah dikemas dalam tas untuk diserahkan kepada warga. Jadi tak ada yang salah sasaran. Semua tepat sesuai rencana.