Terus terang saja saya tidak bisa membuat Mi Nyemek. Karena itu, saya melibatkan istri dalam pembuatannya. Yang, ternyata beberapa kali saya sudah pernah dibuatkan.
Sayang, saya tidak menyadarinya bahwa mi yang saya makan beberapa kali itu Mi Nyemek. Enak rasanya, segar dan hangat. Juga mengenyangkan.
Maka, cocoklah kalau Mi Nyemek digunakan  menu untuk sahur. Apalagi, bahannya mudah didapat. Terutama bahan dasarnya yang hampir setiap rumah tangga menyimpannya. Apa itu? Ya, mi instan.
Benar bukan? Anda juga menyimpannya di rumah. Dengan bahan itu kita tidak ribet mengolahnya jika waktu mendesak. Dan, cukup membikin perut  kenyang.
Sekalipun sebetulnya tidak hanya membikin perut kenyang. Sebab, di dalamnya ada juga kandungan gizi, yang ditakar oleh ahli gizi. Lihat saja catatan yang ada di kemasannya!
Kadang-kadang saat menjelang sahur, waktu tidak cukup panjang untuk menyiapkan menu sahur. Tetapi, agar puasa tetap bisa dilakukan tidak ada salahnya sesekali menu sahur Mi Nyemek, bukan?
Membuatnya praktis, kok. Tidak perlu banyak waktu. Sehingga pasti cukup waktu sekalipun mendesak saat sahur, Mi Nyemek dibikin. Langsung disantap dalam hidangan yang hangat-hangat.
Agar kandungan gizinya bertambah, kita dapat menambahkan dengan sayur segar. Saya merasa, Â wortel dan sawi hijau lebih cocok karena di dalamnya banyak nutrisi yang sangat dibutuhkan dalam tubuh. Tetapi, Anda boleh mengkreasinya sesuai kesukaan.
Bagi saya, warna sawi yang hijau dan wortel yang oranye menawarkan perpaduan warna cantik untuk dipandang sebelum Mi Nyemek disantap. Itu menggugah selera santap sahur di pagi buta.
Telur yang sudah berkelindan dengan bahan lain tentu menambah rasa yang berbeda. Rasa khas telur akan menjadikan rasa Mi Nyemek semakin menggugah hasrat Anda untuk menikmatinya.