Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Mengetahui Nilai Anak Jeblok, Orangtua Harus Mengubah Persepsi

23 Maret 2022   16:16 Diperbarui: 24 Maret 2022   02:15 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlu menyadari bahwa setiap anak memiliki keistimewaan. Satu dengan yang lain memang berbeda. Tapi, yakinlah Tuhan menciptakan umat-Nya selalu dalam rencana yang baik dan sempurna.

Dengan pendekatan seperti itu bukan mustahil kalau akhirnya anak bercerita secara terbuka mengenai kekurangan dan kelemahannya tanpa merasa ada beban. Dari keterbukaan itu orangtua dapat membantu anak untuk tumbuh kembang lebih baik.

Mengubah dengan gembira

Orangtua dapat mengubah persepsi dengan gembira kalau saja mau sedikit merenung tentang, pertama, tak setiap pasangan hidup (orang) dianugerahi buah hati oleh Tuhan. Artinya, anak sebagai pribadi yang sangat berharga tak hanya di mata Tuhan, tapi seharusnya juga di mata orangtua.

Harta yang berharga itu tak seharusnya dibiarkan apalagi direndahkan. Harta itu harus dirawat dan dilindungi dari yang jahat. Agar dari hari ke hari, harta itu semakin berharga.

Ingat, ada pasangan hidup yang sudah bertahun-tahun belum mendapat atau bahkan tak mendapat anugerah itu. Ada juga yang sudah dianugerahi, tapi dalam masa pertumbuhannya "dipanggil" ke pangkuan-Nya.

Kedua, pasangan hidup yang sudah dianugerahi buah hati, sudah dipilih (dipiji, bahasa Jawa) oleh Sang Khalik. Sudah dipilih berarti mereka diberi kemampuan untuk merawat dan membimbing buah hati menjadi dewasa.

Tanggung jawab dan kepercayaan tersebut sangat mahal karena tak setiap pasangan menerimanya. Maka, sudah semestinya orangtua menjalankan tanggung jawab dan kepercayaan yang bernilai Ilahi itu dengan sepenuh hati dan jiwa.

Tantangan pasti ada dalam merawat dan mendampingi anak dalam tumbuh kembang, baik secara intern maupun ekstern. Tapi, karena Sang Khalik sudah "memilih", yang dipilih pasti dikaruniai kemampuan untuk menghadapi tantangan.

Ketiga, dari dua hal yang disebut terdahulu menunjukkan bahwa orangtua sebagai sosok yang istimewa di hadapan Tuhan. Keistimewaan yang sudah diterimakan (baca: disandang) tak boleh disia-siakan. Tapi, sebaliknya harus diberlakukan secara istimewa juga di dalam membersamai anak dalam proses tumbuh kembang.
***
Jika berkaca terhadap tiga yang Ilahi itu, kiranya dapat mendorong kita, sebagai orangtua, untuk selalu dapat memberi yang terbaik bagi anak-anak dalam mengikuti proses bersekolah.

Mendukung, membantu, dan menciptakan suasana hati anak yang selalu penuh kegembiraan. Sehingga, ia dengan segala problem bersekolah yang dihadapinya, tak hanya sebatas nilai yang jeblok, dapat melewatinya dengan tetap teguh dan tegar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun