Mohon tunggu...
Sungkowo
Sungkowo Mohon Tunggu... Guru - guru

Sejak kecil dalam didikan keluarga guru, jadilah saya guru. Dan ternyata, guru sebuah profesi yang indah karena setiap hari selalu berjumpa dengan bunga-bunga bangsa yang bergairah mekar. Bersama seorang istri, dikaruniai dua putri cantik-cantik.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Besuk, Membangun Dua Nilai Kehidupan

26 Desember 2019   16:46 Diperbarui: 26 Desember 2019   22:34 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi membesuk teman yang sedang sakit: dok.pribadi

Menariknya, sekalipun perjalanan relatif jauh, mereka (tetap) tampak gembira. Barangkali mereka merasa bahwa besuk di rumah sakit sekaligus rekreasi.

Bukankah rumah sakit-rumah sakit kekinian amat menakjubkan? Baik sisi bangunannya maupun penataan lingkungannya sangat memesona.

Para pembesuk yang berasal dari pedesaan boleh jadi menyaksikan rumah sakit dan lingkungannya yang memesona itu bagian dari hiburan. Ya, sekali lagi, aktivitas besuk orang sakit di rumah sakit, di samping memenuhi panggilan kemanusiaan, juga relaksasi.

Memberi penghiburan
Hal ini (sebenarnya) selaras dengan tujuan besuk. Yaitu, untuk memberi penghiburan kepada si sakit. Orang dalam keadaan sakit memang membutuhkan penghiburan. Dan, karenanya, orang-orang yang besuk seyogianya orang-orang yang hatinya senang,  bahagia, dan sukacita.

Tidak masuk akal, orang yang besuk, hatinya dalam keadaan gundah, kesal, marah, dan tegang. Sebab, tidak mungkin mereka memberi penghiburan kepada si sakit karena hatinya sendiri belum terhibur.

Sikap yang terlihat di depan si sakit mungkin tidak sejatinya alias mengada-ada. Aslinya kesal, tetapi dipaksa-paksakan ramah, jadinya tampak canggung. Bisa jadi malah menambah sakit orang yang dibesuk.

Akan sangat berbeda kalau orang yang besuk hatinya sudah terhibur. Ia pasti dapat memberi penghiburan kepada si sakit secara tulus. Sikap yang muncul di hadapan si sakit apa adanya.

Tersenyum memang tersenyum, tidak dibuat-buat tersenyum. Berbicara memang berbicara, tidak dibikin-bikin berbicara. Sehingga aura yang menyebar di seluruh ruangan tempat si sakit dirawat, menyenangkan. Keadaan ini yang dapat menghibur si sakit.

Bahkan, terhadap yang menjagai atau mendampingi, keadaan tersebut juga menghibur. Besuk tidak hanya menghibur pasien, tetapi menghibur juga orang yang menjagai atau mendampingi. Sebab, mereka pun merasa letih. Letih menjagai dan mendampingi si sakit.

Dalam sepanjang  waktu berada di satu ruangan dengan aktivitas yang monoton, tentu membosankan. Lambat laun keadaan tersebut membuat orang menjadi terbeban. Dan, bukan mustahil bisa depresi. Bukankah orang-orang yang keadaan hatinya lelah, meskipun fisiknya segar, tetap membutuhkan penghiburan?.

Jadi, kehadiran pembesuk di ruang perawatan pasien, terutama memang memberi penghiburan kepada pasien dan pendamping. Agar pasien dapat segera pulih dari sakitnya. Hati pasien yang terhibur dapat menjadi obat. Karena memang ada pernyataan yang bersifat terapi, yaitu hati yang gembira adalah obat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun