Bagaimana pandangan Ki Hajar Dewantara dengan filosofi Pratap Triloka memiliki pengaruh terhadap bagaimana sebuah pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin pembelajaran diambil?
Patrap triloka terdiri atas tiga semboyan yaitu Ing ngarso sung tuladha, ing madya mangun karsa, Tut wuri handayani. semboyan tersebut artinya adalah "di depan memberi teladan", "di tengah membangun motivasi", dan "di belakang memberikan dukungan".
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan harus mencerminkan sosok yang sesuai semboyan tersebut. Yang berpihak pada murid dengan menerapkan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip dalam menyelesaikan dilema, dan 9 langkah Pengambilan dan Penbujian Keputusan. Dari sini sesuai makna seorang pemimpin ketika di depan memberi teladan, di tengah membangun motivas, dan i belakang memberikan dukungan.
Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Dalam pengambilan suatu keputusan, seringkali kita bersinggungan dengan prinsip-prinsip etika. Etika di sini tidak berkaitan dengan preferensi pribadi seseorang, namun merupakan sesuatu yang berlaku secara universal. Seseorang yang memiliki penalaran yang baik, sepantasnya menghargai konsep-konsep dan prinsip-prinsip etika yang pasti. Prinsip-prinsip etika sendiri berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang disepakati dan disetujui bersama, lepas dari latar belakang sosial, bahasa, suku bangsa, maupun agama seseorang.
Nilai-nilai kebajikan universal seperti Keadilan, Tanggung Jawab, Kejujuran, Bersyukur, Lurus Hati, Berprinsip, Integritas, Kasih Sayang, Rajin, Komitmen, Percaya Diri, Kesabaran, yang tertanam dalam diri kita sangatlah berpengaruh terhadap prinsip- prinsip dalam pengambilan keputusan. Terlebih seorang pemimpin sekolah yang mana dalam membentuk karakter warganya, akan menghadapi situasi dalam mengambil keputusan banyak mengandung dilema secara Etika dan berkonflik dengan nilai-nilai kebajikan universal yang sama-sama benar.
Untuk memutuskan sesuatu, sering adanya singgungan dengan prinsip-prinsip etika. Jika seorang yang memiliki penalaran yang baik, pasti menghargai konsep- konsep dan prinsip-prinsip etika yang berdasarkan pada nilai-nilai kebajikan universal yang terdiri : Keadilan, Tanggung Jawab, Kejujuran, Bersyukur, Lurus Hati, Berprinsip, Integritas, Kasih Sayang, Rajin, Komitmen, Percaya Diri, Kesabaran, dan masih banyak lagi.
Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral. Akal dan moral dua dimensi manusia yang saling berkaitan. Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral. (Rukiyanti, L. Andriyani, Haryatmoko, Etika Pendidikan, hal. 43). Â Â
Bisa disimpulkan bahwa karsa merupakan suatu unsur yang tidak terpisahkan dari perilaku manusia. Karsa ini pun berhubungan dengan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dianut oleh seseorang. Nilai-nilai atau prinsip-prinsip inilah yang mendasari pemikiran seseorang dalam mengambil suatu keputusan yang mengandung unsur dilema etika.
Bagaimana kegiatan terbimbing yang kita lakukan pada materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan 'coaching' (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil. Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut. Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi 'coaching' yang telah dibahas pada modul 2 sebelumnya.
Selama ini saya fasilitator sangat membantu dalam pembelajaran, semakin bisa menambah pemahaman pastinya. Pada materi coaching disini adanya praktik bagaimana langkah penyelesaian permasalahan yang mengedepankan penggalian potensi diri. Dan juga adanya suatu study kasus yang digunakan untuk letihan dalam penyelesain masalah, apakah termasuk dilem etika atau bujukan moral. Bagaiman dalam pengambilan keputusan yang berpihak kepada murid dan berdasarkan pada nilai-nilai universal.