Mohon tunggu...
Joko Setyawan
Joko Setyawan Mohon Tunggu... -

ingin belajar sederhana dengan cara yang bijaksana dan belajar bijaksana dengan cara yang sederhana,,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ada Sesuatu di Plastik Bawang Ibuku

21 Mei 2012   06:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:01 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sore itu ibuku terlihat asik bermain dengan plastik dan bawang-bawang yang baru saja dibelinya dari pasar. satu persatu plastik kecil ukuran setengah kilogram'an itu terisi dengan bawang. Ya.. ibuku punya usaha warungan kecil dirumah. Selain untuk menyokong mengepulnya asap dapur, warung itu menjadi sarana hiburan untuk beliau. Karena bagi orang yang sudah memasuki usia tua, hiburan bukanlah seperti ketika kita-kita pergi menyempatkan diri membuang uang pergi ke suatu tempat hanya untuk berfoto-foto ria, numpang update status jejaring sosial atau sejenisnya. Mereka mendapatkan hiburan dari apa yang bisa mereka kerjakan terlebih itu memberikan hasil yang bisa dinikmati.

Ada yang unik ketika aku dekati ibuku dengan maksud membantunya, juga sekalian menikmati sisa senja diatas lincak/bale-bale diteras rumah. Aku ambil beberapa plastik kecil yang sudah terisi tapi belum terikat dan kuhitung jumlah bawang yang ada didalamnya.

"Bu, ini kok beda-beda? kenapa tidak pakai timbangan saja?"

"kalo pake timbangan, nanti isinya akan sama."

"lho.. apa bawang-bawang ini akan dijual dengan harga yang berbeda?"

"ya tentu tidak lah.. kalo harganya beda, nanti kan ya malah bikin bingung"

"lhah terus? kenapa isi bawangnya beda-beda? ada yang selisih satu, ada yang itu besar-besar, dan ini ada pula yang acak."

"ini ibu sengaja.. supaya mereka bisa memilih"

"lha apa nanti tidak jadi masalah to bu? gimana kalo nanti yang kecil-kecil ini tidak laku? rugi kan?"

"semuanya pasti laku. Mereka akan memilih mana yang isinya bagus-bagus dulu, lha yang tidak dipilih hari ini, besok akan dipilih-pilih lagi.. begitu seterusnya, sampe habis. hehehe..."

Dengan sambil tertawa geli dan tak habis pikir, kamipun melanjutkan mengisi kantung-kantung plastik kosong yang masih tersisa. Tiba di plastik terakhir ibuku pun masih berkomentar

"Kalau di supermarket, semua orang bilang 'paling isinya sama semua'. Ambil, bayar, pulang dan diam."

Salam ^,^/

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun