Bertahun-tahun saya jalani peran sepenuh hati. Betapa tidak. Kalau saya jenuh dengan suasana kantor, saya punya suami dan anak yang akan menghibur saya setiba di rumah. Begitu pula kalau saya sedang bosan dan capek dengan kegiatan organisasi yang saya jalani, saya bisa bercengkrama dengan orang-orang tercinta yang selalu membuat saya bahagia.
Senang, tentu saja.
Setiap orang perlu variasi berbeda dalam kehidupannya. Jadi kalau saat itu saya diberi banyak variasi, bukankah semua itu sesuatu yang harus saya syukuri?
Aneh rasanya kalau berkah melimpah itu saya sikapi dengan banyak keluhan atau omelan. Intinya adalah saya harus terus bersyukur, tidak boleh iri dengan kebahagiaan orang lain serta tetap rendah hati dengan semua yang saya miliki.
Ungkapan diatas disampaikan oleh Irma Indria Valiandri aka Irma Asrobudi dalam artikelnya berjudulMulti Peran Seorang Ibu
Seorang wanita pada hakekatnya memiliki aneka peran dalam hidup dan kehidupannya. Sesuai kodratnya sebagai wanita, peran ini tentu harus dimainkan secara selaras, serasi dan seimbang dengan tetap mengutamakan tugas pokoknya sebagai ibu rumah tangga tanpa mengecilkan peran-peran yang lain. Kesalahan dan atau ketidak cermatan dalam memainkan peran bisa mengakibatkan kerugian, baik baik bagi dirinya maupun keluarganya.
Dengan bekal keikhlasan, Insya Allah setiap wanita akan mampu memerankan dirinya dengan baik, sebagai ibu rumah tangga dan aneka peran yang lainnya.
Selamat menyongsong Peringatan Hari Ibu pada tanggal 22 Desember 2011.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H