Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Salon, Kecantikan Wanita dan Kemapanan

26 April 2014   01:19 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:11 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1398424279353619154

Jika ada pertanyaan "Tempat apa yang menjadi favorit wanita-wanita sedunia mengisi waktunya di saat santai?", maka bisa diprediksi dengan akurasi ketepatan sekitar 95%, jawabannya adalah salon.

[caption id="attachment_333379" align="alignnone" width="480" caption="gadis kinyis-kinyisku sedang nyalon (foto dok pribadi)"][/caption]

Salon adalah tempat wanita mempercantik dan memanjakan dirinya dengan berbagai perawatan, antara lain potong rambut, facial, creambath, hair spa, manicure, pedicure, pijat refleksi, pijat tubuh, mandi susu, mandi coklat, sampai ke urusan sensitif demi memanjakan pasangan, yaitu ratus untuk organ intim wanita (miss V) agar semakin rapat dan menggigit.

Semakin sering wanita datang ke salon, maka semakin banyak uang yang mesti dikeluarkan. Tapi jangan khawatir, hasil yang didapat akan sepadan dengan modal yang dikeluarkan (bukan modal dengkul yah), wajah akan terlihat lebih cantik, kulit terlihat lebih mulus, rambut terlihat lebih indah, kuku kaki dan tangan terlihat lebih lentik, dan miss V akan terasa lebih wangi. Semua ini akan membuat pasangan makin sayang. sehingga walaupun rumput tetangga terlihat hijau, tetapi kulit tubuh pasangan akan terlihat lebih halus dan mulus.

Darimana biaya perawatan kecantikan untuk ke salon yang jumlahnya tidak sedikit itu?

Pertanyaan ini sering saya dengar, dan tak bosan-bosannya saya selalu memberikan jawaban yang konsisten "Dari bekerja keras dong, masa nunggu hujan duit dari langit atau nunggu warisan dari mbah kakung"

Ya betul, mumpung masih sehat dan diberi kesempatan, hendaknya kita semua bekerja keras sesuai dengan pendidikan yang kita peroleh atau bidang yang kita kuasai. Bekerja yang rajin, disiplin, kreatif, efektif dan efisien akan membawa pada peningkatan kinerja dan produktifitas, ujungnya pada peningkatan pendapatan dan konspirasi kemakmuran.

Bila sudah pada taraf mapan, kita bebas mengatur waktu dan aktivitas apa yang akan kita lakukan, karena kita tidak lagi dikejar waktu untuk mencari uang, melainkan kita menikmati waktu dan biarkan uang bekerja untuk kita. Mirip-mirip kata-kata Robert Kiyosaki yah..? Yang mau tahu kata-kata persisnya, silakan digoogle sendiri yah.

Sebaliknya, bila belum mapan, maka manfaatkanlah waktu semaksimal mungkin untuk bekerja keras dan menghasilkan hal-hal produktif, waktu 24 jam terasa kurang bagi seorang pekerja keras dan profesional untuk mewujudkan cita-citanya terkait kemapanan. Ide-ide kreatif terus bermunculan di kepala, aksi-aksi heroik terus bergemuruh di dada, demi mencapai stabilisasi ekonomi dan konspirasi kemakmuran.

Jangan sia-siakan waktu untuk melakukan hal-hal gak perlu dengan orang-orang gak penting. Ini nasehat dari senior saya yang sudah berhasil dan mapan, saya berikan lagi kepada rekan-rekan yang belum beruntung, alhamdulillah saya sudah membuktikan kebenarannya, sekarang saya terhitung berhasil dan mapan, malah ada bonus tambahan, yaitu ganteng, pintar dan humoris, sehingga banyak disukai gadis kinyis-kinyis dan wanita matang manggis dari Ciamis sampai Paris.

Akhir kata, ijinkan saya mengutip kata-kata Bang Pilot "Kalo bulan bisa ngomong, dia pasti tak akan bohong, dia pasti akan katakan Pakde Kartono itu sungguh menggemaskan, bikin penasaran sampai panas dalam, sayangnya dia setia ke istri tercinta, padahal banyak gadis dan wanita yang suka. Andai aku jadi Pakde Kartono.Akan ku ajak Marcela dan Olivia Zalianty ke Pulau Maladewa."

Selamat malam Indonesia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun