"Keep your friends close, but your enemies closer" dan "Never hate your enemies. It affects your judgment."
Kedua kalimat tersebut saya kutip dari film legendaris sepanjang masa, yang sangat saya suka, dan telah saya tonton 15x lebih, The Godfather part I, II dan III.
Terus terang saya sudah mengaplikasikan kalimat tersebut di dunia kerja, tentunya dengan sedikit variasi yang dibutuhkan. Alhamdulillah, ternyata cukup ampuh, hasilnya sangat baik.
Beberapa orang yang berseberangan posisinya dengan saya, yang selalu berusaha menjatuhkan saya di beberapa kesempatan, yang menganggap saya sebagai rival atau musuhnya padahal sayanya SELOW (ngangap dia aja nggak), yang sering melakukan black campaign ke saya, justru jatuh duluan, entah karena tersandung batu, terpeleset atau memang saya dorong jatuh, dan bahkan minta ampun sampai terkencing-kencing, karena telah salah memilih saya sebagai lawan atau musuhnya.
Ada nilai edukasi di sini, bukan sekedar salam edukasi tapi tidak ada edukasi yang bisa kita petik dari sikap dan perilaku seseorang sehari-harinya, hendaklah kita mengukur kemampuan bertempur, memilih lawan atau musuh dalam pertempuran dan peperangan terbuka, membutuhkan strategi yang matang dan kecerdasan otak dan emosi yang tinggi (IQ dan EQ), bukan hanya mengandalkan otak sempit yang daya nalarnya pas-pasan dan emosi dengan tekanan darah yang tinggi, salah-salah bisa stroke, tapi harus mengedepankan timing dan placing yang tepat.
Jangan menghabiskan energi membenci musuhmu, karena benci itu nama lain dari cinta yang tak tersalurkan.
Kepada lawan/musuh yang minta maaf dan mohon ampun, saya selalu memaafkan dan mengampuni, dan bila ia mau menyatakan menyesal dan ingin bekerja dan mengabdi kepada saya, maka akan saya terima dengan catatan dan perhatian khusus. Tuhan saja bisa memaafkan dan mengampuni hambanya, mengapa saya tidak bisa.
Syukur alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah SWT karena saya diberikan hati yang lemah lembut dan penyayang, otak yang cerdas, wajah yang tampan, kesabaran level 10, kemampuan mengenali lingkungan yang baik, dan menjadi pencontoh yang baik dari nasihat-nasihat yang baik seperti film Godfather tersebut.
Pesan saya kepada rekan-rekan kompasianer, yang belum nonton film Godfather, agar menontonnya. Dijamin bermanfaat, tidak akan menyesal apalagi rugi. Paling tidak bagi yang merasa punya musuh, tidak akan pernah lagi membenci musuh-musuhnya, karena hal tersebut akan mempengaruhi penilaiannya, juga tidak akan menjauhi musuh-musuhnya, tetapi justru mendekatinya.
Ciri-ciri membenci dan menjauhi musuhnya sangat mudah terlihat, antara lain selalu mengatakan hal-hal buruk tentang musuhnya di mana saja di setiap kesempatan, dan lucunya saking seringnya menjelekan musuhnya karena benci akibat sesuatu hal kepada orang lain, sementara orang lain melihat hal yang sebaliknya, yaitu musuhnya tersebut justru ternyata sangat baik, tidak jelek seperti yang dikatakan, maka orang-orang lain jadi paham siapa yang sebenarnya JELEK.
Akhir kata, Saya mau promosikan film trilogi Godfather ke teman-teman semua, banyak nilai-nilai kehidupan dan nilai edukasi di film tentang keluarga mafia sisilia ini. Kalo gak terlalu suka dengan alur ceritanya atau tema ceritanya yang berisi cinta, keluarga, bisnis dan intrik-intrik politik, paling tidak bisa memandangi wajah ganteng Al Pacino yang memerankan Michael Corleone dengan sangat apik.