Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu...

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Hadi Poernomo, Dirjen Pajak yang Apes, Naas dan Sial

22 April 2014   02:29 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:22 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apes, naas, sial sekali nasib mantan ketua BPK Hadi Poernomo di usia senjanya. Hari ini ia berulang tahun ke 67 tahun, tadi siang ia melepas jabatan dan ramah tamah dengan seluruh karyawan BPK dan tamu undangan, petang harinya KPK melalui ketua KPK Abraham Samad menetapkan statusnya sebagai tersangka korupsi karena melakukan perbuatan melawan hukum dan penyalahgunaan wewenang terkait permohonan keberatan PT Bank BCA tahun pajak 1999, padahal jajaran anak buahnya (direktorat PPh) mengusulkan untuk menolak permohonan keberatan pajak tersebut. Sebagai catatan, atas masalah yang sama, permohonan keberatan bank-bank lain ditolak permohonannya oleh Dirjen Pajak. Hanya PT Bank BCA yang mendapat perlakuan khusus berupa penghapusan hutang pajak senilai Rp 375 miliar.

Salut kepada KPK jilid 3 yang dikomandani oleh Abraham Samad. Penetapan tersangka korupsi seorang mantan Dirjen Pajak (eselon I) adalah prestasi besar. It's a Big Fish. Selama ini kita hanya disuguhi tangkapan koruptor-koruptor dari Dirjen Pajak dengan kualifikasi kelas ikan teri, baik tangkapan mabes polri, kejaksaan agung RI dan KPK, antara lain ; Bahasyim Assifie, Gayus Tambunan, Dhana Widyamika, Tommy Hindratno, Dian dan Eko, Denok dan Totok dll.

Bukan bermaksud memprovokasi KPK, namun saya sangat menyarankan KPK juga menjadikan mantan-mantan dirjen pajak lainnya, antara lain Fuad Bawazier dan Tjiptardjo sebagai tersangka korupsi. Sudah menjadi rahasia umum, Fuad Bawazier punya rumah di kawasan Menteng seperti istana, dan Tjiptardjo mempunyai kebun binatang mini di halaman rumahnya di Cileduq seluas hektaran. Mereka adalah PNS karir di Ditjen Pajak, sangat mustahil punya harta sebanyak itu.

Akhir kata, saya jadi ingat candaan kawan-kawan saya di Pejaten "Jika polisi atau Jaksa mau tangkap koruptor sebanyak-banyaknya, gampang saja, tangkap saja semua pegawai pajak jaman Fuad Bawazier, Hadi Poernomo dan Tjiptardjo, interogasi seharian tentang rekam jejak pekerjaannya, dari semua yang ditangkap, 99% pasti pernah korupsi."

Akhir kata, salut buat KPK-nya Abraham Samad, yang banyak menjadikan tersangka korupsi dengan kualifikasi BIG FISH. Kepada bu Mega dan PDIP, jangan ragu tawarkan posisi cawapres kepada Abraham Samad untuk mendampingi Jokowi di 2014-2019, untuk Indonesia Baru.

Selamat malam Indonesia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun