Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cinta Itu Melumpuhkan Otak (Terinspirasi Desol, Pebrianov dan Bang Dosmand)

21 Agustus 2015   08:29 Diperbarui: 21 Agustus 2015   09:02 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="foto dari yuniarwijayanto.com"][/caption]

Helen: You should not have come here tonight.

Paris: That's what you said last night?

Helen: Last night was a mistake.

Paris: And the night before?

Helen: I have made many mistakes this week...

Untuk kesekian kalinya, Saya nonton film Troy (2004), entah kenapa gak bosan-bosan nonton film Troy Ini. Apalagi kali ini, nontonnya ditemenin oleh wanita cantik dan sexy, yang mirip sekali dengan Briseis, tawanan perang dari kerajaan Troya yang menjadi rebutan raja Yunani Agamemnon dan Achilles, siapa lagi kalo bukan istriku tercinta, ibu dari anak-anakku.

Selain jalinan kisah perang Troy ini sudah jadi legenda dunia, yang gak membosankan nonton film Troy berulang-ulang karena sosok Achilles, yang diperankan oleh Brad Pitt, terlihat sangat ganteng, gagah dan sexy di film ini. Tubuhnya atletis, otot di sekujur lengan dan tubuhnya, rambut agak gondrong. Saya jadi merasa de javu, Achilles mirip sekali dengan penampilan saya saat kuliah dulu, saat masih menjadi Mahasiswa Pencinta Alam dan menjadi rebutan mahasiswi-mahasiswi jurusan Fisip, Psikologi dan Sastra.

Edisi nonton kali ini, saya terkesan dengan dialog yang saya kutipkan di atas, sengaja saya highlight dan dijadikan pembuka tulisan ini, karena saya ingin membahasnya lebih mendalam dan mendiskusikannya dengan sahabat-sahabat semua.

Dari dialog pendek di atas, terlihat Helen sudah mengingatkan Paris agar tidak menemuinya, karena hal tersebut bisa membahayakan jiwanya, sebab hubungan mereka adalah suatu kesalahan. Paris yang sudah kangen luar biasa, mungkin juga sudah kebelet, istilahnya 'sudah di ujung', tidak peduli akan peringatan Helen, ia justru menyindir Helen yang sudah mengatakan hal sama 2x, di malam-malam sebelumnya.

Helen menjelaskan bahwa kemarin malam dan kemarin malam sebelumnya lagi adalah suatu kesalahan, dan minggu itu Helen banyak membuat kesalahan, tepatnya kesalahan yang dinikmati, sehingga kesalahan tersebut membuat ketagihan, terus berlanjut tanpa ada usaha untuk memperbaiki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun