[caption id="attachment_399203" align="alignnone" width="539" caption="Foto dari tipskutipsmu.com"]
[/caption]
Tulisan saya hari ini yang sarat nilai edukasi, namun saya sampaikan dengan gaya bahasa ringan dan penuh canda, yang berjudul "Belajar dari Abraham Samad, Biar Kita Smart" mendapat apresiasi yang baik dari admin kompasiana yang smart-smart dengan ditempatkan dikolom terhormat Trending Article (TA).
[caption id="attachment_399208" align="alignnone" width="300" caption="Dok pribadi"]
Belajar gak harus sampai ke negeri Cina. Di Indonesia banyak pelajaran berharga bisa didapat, malah kadang pelajaran tersebut gak terdapat di Cina, Amerika, Eropa, Afrika atau belahan dunia manapun. Di Indonesia, semua pelajaran kehidupan tersedia, dengan contoh-contohnya, mulai dari yang biasa, yang luar biasa, sampai yang anomali, semua ada dan tersedia.
Di tulisan penuh nilai edukasi tersebut, ada komentar menarik nan inspiratif dari kompasianer Hanna Chandra. Ia mengatakan "Belajar dari Pakde Kartono biar kita jadi PAKAR".
[caption id="attachment_399204" align="alignnone" width="448" caption="Dok pribadi"]
Saya tersenyum simpul atas komentar yang entah serius atau becanda dari mba Hanna tersebut. Entah kepakaran di bidang apa yang mba Hanna maksudkan ke Pakde Kartono? Mungkin juga PAKAR yang dimaksud mba Hanna Chandra adalah singkatan dari Pakde Kartono (Pakar).
Bukan maksud sok tahu, tapi saya mencoba menebak-nebak maksud komentar mba Hanna tentang PAKAR tersebut. Saya malu bertanya ke mba Hanna tentang maksud PAKAR-nya tersebut, mending saya tafsir sendiri aja deh.
Kebetulan mba Hanna Chandra menganggap saya sebagai gurunya, jadi apapun yang saya tafsirkan mba Hanna pasti setuju, sebab GURU kan gak pernah salah.
Menurut saya, Pakde Kartono itu PAKAR dalam ;
1. Bidang tulis menulis