Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Gatot Swandito Disomasi SBY dan Palmer?

3 Februari 2014   05:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:13 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_319958" align="aligncenter" width="384" caption="foto dok pribadi"][/caption] Semalam kawan lama saya, Palmer, tiba-tiba mengirim SMS. Isi SMS-nya membuat saya kaget bukan kepalang, hampir membuat pedagang kaki lama di Kampung Pulo lari tunggang langgang, bukan karena satpol PP datang, tapi karena banjir setinggi 7 meter deras menerjang. Berikut isi SMS Palmer : "Anthony my old friend, tolong beri tahu your friend di kompasiana.com, Gatot Swandito, bahwa tulisan-tulisannya di kompasiana tentang bapak (SBY), ibu (Ani) dan anak kesayangan mereka yang selalu berlengan panjang (Ibas), walaupun ditempatkan di kanal humor, bukannya membuat si bapak, ibu dan anak tersebut tertawa ngakak sambil guling-gulingan seperti saat membaca artikel Pakde Kartono yang mengatakan Mr P Pakde sebesar paha dan Arke yang mengatakan jika komen pertamak di lapaknya, tidak akan mendapat martabak tapi mendapat Markonah, malah justru membuat mereka resah dan gelisah bahkan galau seperti terlihat di tulisan-tulisannya Mas Wahyu dan Erenbeckham. Karena itu, mereka berniat mensomasi kompasianer Gatot Swandito. Sebagai sahabat yang baik, Saya bocorkan rencana mereka terkait somasi tersebut, bukan karena saya ingin terkenal seperti Snowden dan ditampung Rusia, tapi karena saya setia kawan, tidak suka menghapus teman, menghapus pertemanan, apalagi teman seperti Anthony a.k.a Pakde Kartono yang ganteng, pintar, humoris dan mapan, yang tidak hanya disukai gadis-gadis Indonesia, tapi juga gadis rusia, uzbekistan dan cina daratan (cungkok)." Waduh... Apa yang saya khawatirkan nampaknya akan terjadi juga, Gatot Swandito akan disomasi oleh bapak, ibu dan anak sekaligus. Ini somasi beneran, urusan hukum, bukan urusan perut, yaitu somay dan nasi, atau soto mang Sanusi di kawasan Blok M, apalagi urusan bawah perut, yaitu Sodokan Mas Polisi. Segera saja saya forward SMS Palmer ke Gatot Swandito. Sejurus kemudian, Gatot membalas SMS tersebut. Ia mengatakan "Pakde tenang saja, saya siap menghadapi somasi dari bapak, ibu dan anak tersebut. Rakyat Indonesia pada umumnya, dan tim hore pada khususnya, akan berdiri di belakang saya dan membela saya, karena kita hidup di alam demokrasi, semua orang bebas mengungkapkan pendapatnya, lagipula yang saya ungkapkan adalah kenyataan bukan fitnah apalagi fiksi, makanya saya taruh di kanal humor bukan fiksi. Kalo saya menulis di kanal fiksi, silakan somasi saya, karena berarti hal tersebut tidak nyata. Sudah tahu tidak nyata, tapi berani disebarluaskan di media sosial." [caption id="attachment_319963" align="aligncenter" width="336" caption="foto dok pribadi"]

1391383254751888398
1391383254751888398
[/caption] Alhamdulillah... SMS balasan dari Gatot Swandito membuat saya lega. Tadinya saya berpikir ia akan kapok menulis ttg bapak, ibu dan anak tersebut, seperti halnya kompasianer Sri Mulyono yang sejak di somasi Palmer, apalagi sejak Anas masuk rutan KPK, mendadak tidak aktif lagi menulis di kompasiana. Selamat pagi Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun