Mohon tunggu...
Pakde Kartono
Pakde Kartono Mohon Tunggu... wiraswasta -

Sayang istri, sayang anak, makanya disayang Allah\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Istri Izinkan Aku Menikah Lagi

23 Desember 2014   04:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:40 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1419258027397105753

[caption id="attachment_385080" align="aligncenter" width="384" caption="Istriku tercinta, Ibu terbaik sedunia menurut anak3ku (dok pribadi)"][/caption]

Hari ini tanggal 22 Desember 2014 di Indonesia di peringati sebagai hari Ibu. Pasti banyak teman-teman yang sudah tahu hari ini sebagai hari ibu, tidak lupa seperti tanggal 12 November 2014 yang diperingati sebagai hari Ayah. (mungkin) Banyak teman-teman yang masih mempunyai Ibu, sudah mengucapkan selamat hari Ibu kepada Ibunda tercintanya. Yang sudah tidak mempunyai Ibu, seperti Saya yang ditinggal Ibu selama-lamanya saat kelas 1 SMP, tetap bisa mengucapkan selamat hari Ibu, tapi bukan ke Ibu yang sudah meninggal, melainkan ke Ibu kita bersama, yaitu Ibu Negara Iriana Jokowi, atau ke Ibu kota bersama, yaitu Jakarta (yang katanya lebih kejam dari ibu tiri).

Tentang kejamnya ibu tiri, nampaknya sudah menjadi cerita usang atau legenda yang sukar dipercaya kebenarannya. Ibu tiri yang kejam, seperti digambarkan di film Arie Anggara, tampaknya hanya ada di film-film saja, pada kenyataannya banyak ibu kandung yang lebih kejam dari ibu tiri. Sudah beberapa kasus terjadi, ibu kandung menyiksa anaknya, bahkan ada yang sampai meninggal dunia.

Tentang baiknya ibu tiri, tidak usah jauh-jauh, kita lihat saja di kehidupan keluarga Anang-Ashanty. Sebagai ibu tiri, Ashanty ternyata sangat sayang ke anak-anak Anang hasil pernikahannya dengan Kris Dayanti, yaitu Aurel dan adiknya. Begitu juga sebaliknya, Aurel dan adiknya (terlihat) sangat sayang ke ibu tirinya, Ashanty. Kalo semua Ibu tiri secantik dan sebaik Ashanty, Saya gpp deh punya Ibu tiri lagi sekarang.

Omong-omong tentang ibu tiri, saya teringat percakapan saya dengan istri beberapa tahun lalu, tidak lama setelah istri melahirkan anak ke-3 melalui operasi caesar yang menegangkan. Operasi caesar (Cito) terpaksa dilakukan, bukan karena supaya miss V istri tetap seperti seorang gadis yang belum pernah melahirkan, tetapi karena air ketuban sudah pecah, sehingga bayi yang belum waktunya dikeluarkan dari rahim, terpaksa harus dikeluarkan melalui operasi caesar. Dokter menjelaskan hal ini harus segera dilakukan, agar bayi tidak meminum air ketuban yang pecah.

Istri saya mengatakan "Pah, alhamdulillah aku bisa melalui proses persalinan ini dengan baik, sudah melalui masa kritis. Aku tadi sempat berpikir, kalo aku meninggal karena melahirkan anak kita, aku mengizinkan Papa untuk menikah lagi, pilih wanita yang cantik dan baik seperti diriku. Agar anak kita tetap punya seorang ibu yang baik, tetap bisa minum ASI, tetap punya orang tua lengkap, papa dan mama.  Tidak usah beritahu dia kalo wanita itu ibu tirinya, biarkan anak kita tahu dengan sendirinya saat dewasa nanti."

Mendengar pernyataan istri tersebut, terus terang membuat saya kaget. Saya jadi teringat janji yang kami ucapkan sewaktu pacaran, seminggu sebelum hari pernikahan kami, yaitu "Aku akan mencintaimu seumur hidupku. Aku mau sehidup semati denganmu. Kalo kamu mati, aku (akan) ikut mati. Aku tidak mau hidup sendiri dan bersedih di sisa usiaku tanpa dirimu. Biar anak-anak tinggal dengan paman dan bibinya, warisan dari kita Insya Allah cukup untuk menghidupi anak-anak sampai mereka lulus S3 (SD, SMP dan SMA)."

Setelah teringat janji suci pacaran kita, dikaitkan dengan pernyataan terkini istri, lalu saya memberanikan diri bertanya ke istri sekedar untuk memastikan "Mama membolehkan aku menikah lagi, hanya berlaku jika mama meninggal dunia? Atau berlaku..."

Belum selesai Saya bertanya, istri saya langsung memotong pertanyaan Saya, istri mengatakan "Berlaku terus Pah, dengan 1 catatan ; Langkahi dulu mayatku."

Sebagai suami yang baik, saya mengerti apa yang dimaksudkan oleh istriku, lalu saya mengatakan ke istri "Aku masih ingat janji yang kita ucapkan bersama sewaktu pacaran dulu, seminggu sebelum menikah, dan janji itu masih kupegang teguh sampai sekarang. Aku bukan nabi Muhammad, dan aku juga bukan pak ustad, aku tidak yakin bisa berbuat adil, makanya aku tidak akan menikah lagi dan beristri 2, atau 3 atau 4. Memikirkan untuk menikah lagi saja aku tidak pernah."

Istriku senang mendengar pernyataanku, lalu ia berkata "Alhamdulillah, Papa sungguh suami yang baik, yang setia. Senang mendengar yang Papa katakan barusan. Padahal aku ingin mengatakan, jika Papa ingin menikah lagi, silakan Pah. Aku rela jika itu bisa membuat Papa bahagia."

Tak percaya dengan apa yang kudengar dari mulut istriku, aku bertanya sekali lagi untuk memastikan "Ini aku gak salah dengar? Mama izinkan aku menikah lagi?"

Kali ini istriku tidak menjawab pertanyaanku, tapi langsung mencubit perutku kencang "Coba aja kalo berani, aku sudah mati-matian melahirkan anakmu, kamu mau enak-enakan nikah lagi."

"Ampun mah, ampun. Aku kan cuma memastikan tidak salah dengar, tidak ada niat sedikitpun untuk menikah. Mama izinkan pun aku tidak akan mau nikah lagi. Cinta dan sayangku hanya untuk mama seorang. Banyak gadis kinyis-kinyis, mba-mba office dan wanita matang manggis yang suka dan cinta ke aku, tapi aku menganggapnya hanya sebagai teman, beberapa sudah kuanggap sebagai adik atau anak (angkat) tidak lebih." Aku menyeringai kesakitan.

Selamat hari Ibu untuk Ibu-ibu BAIK se-Indonesia, khususnya kepada istriku tercinta, Ibu terbaik di dunia (menurut anak-anakku).

Selamat malam Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun