Tak percaya dengan apa yang kudengar dari mulut istriku, aku bertanya sekali lagi untuk memastikan "Ini aku gak salah dengar? Mama izinkan aku menikah lagi?"
Kali ini istriku tidak menjawab pertanyaanku, tapi langsung mencubit perutku kencang "Coba aja kalo berani, aku sudah mati-matian melahirkan anakmu, kamu mau enak-enakan nikah lagi."
"Ampun mah, ampun. Aku kan cuma memastikan tidak salah dengar, tidak ada niat sedikitpun untuk menikah. Mama izinkan pun aku tidak akan mau nikah lagi. Cinta dan sayangku hanya untuk mama seorang. Banyak gadis kinyis-kinyis, mba-mba office dan wanita matang manggis yang suka dan cinta ke aku, tapi aku menganggapnya hanya sebagai teman, beberapa sudah kuanggap sebagai adik atau anak (angkat) tidak lebih." Aku menyeringai kesakitan.
Selamat hari Ibu untuk Ibu-ibu BAIK se-Indonesia, khususnya kepada istriku tercinta, Ibu terbaik di dunia (menurut anak-anakku).
Selamat malam Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H