Sekarang –dunia politik—sedang musim tanding-tandingan. Ada DPR tandingan, Gubernur tandingan. Partai-partai dan pengurusnya pun ada tanding-tandingan. PPP tandingan, Golkar tandingan dan sebagainya.
Di Kompasiana inipun ada tanding-tandingan. Belum lama ini Kompasiana dalam acara tahunannya, yakni di ajang Kompasianval 2014 telah memilih Bapak Tjiptadinata Effendi sebagai Kompasianer Of The Year 2014. Meskipun terlambat tak ada salahnya saya ucapkan selamat kepada Bapak Tjiptadinata Effendi sebagai Kompasianer Of The Year 2014.
Sudah bisa diprediksi sebelumnya, tak bisa disangkal lagi bahwa Pak Tjip memang layak mendapatkan penghargaan tertinggi di Kompasiana yang kita sayangi sayangi ini. Dari sisi usia Pak Tjip adalah senior. Belum lama ini—21 Mei 2014—beliau merayakan ulang tahunnya yang ke-71 Secara fisik Pak Tjip staminanya bisa mengalahkan orang yang usianya dibawah 60 tahunan. Berbanding lurus antara usia dengan pengalamannya suami Ibu Roselina ini. Pak Tjip yang berpuluh tahun merasakan asam-garamnya kehidupan, pahit-getirnya pengalaman dan menikmati manis gurihnya kesuksesan, memang layak kita jadikan sebagai inspirator.
Selain telah diabadikan sebagai buku, pengalaman Pak Tjip juga dibagikan secara gratis berbentuk tulisan atau artikel di Kompasiana ini. Dengan semboyan ODOA (One Day One Article)—jika Pakde Kartono ODOP, One Day One Posting—hampir dapat dipastikan setiap hari kita bisa menikmati tulisan Pak Tjip yang memang bermanfaat tersebut.
Apakah ada Kompasianer yang komplain sebagai “tandingan” Komposaianer Of The Year 2014 ini? Ada! Kompasianer “tandingan” itu adalah SAYA!
Jika Pak Tjip bisa One Day One Article, saya lebih jauh dari itu yakni TMOA (Two Month One Article), dua bulan satu article....hehehehe, tandingan Pak Tjip hebat, enam puluh hari satu artikel!!
Terakhir menulis di Kompasiana 6 Oktober 2014. Dan sejak 10 Oktober 2014—karena sesuatu hal—saya memang sengaja istirahat dari Kompasiana, juga menjauh dari hiruk-pikuk dunia maya lainnya seperti FB dan lain sebagainya. Bahkan hanya sekadar membaca dan memberi komentar pada tulisan teman-teman di Kompasiana dan di FB tidak saya lakukan. Terimakasih kepada teman-teman yang telah menginbox dan maaf ada beberapa yang belum sempat saya balas.
Kompasiana sudah terlanjur merasuk menjadi bagian dari kehidupan saya maka, jika terlalu lama tidak berinteraksi dengan teman-teman di Kompaiana rasanya seperti murid—yang masih ingin sekolah—dipecat dari sekolahnya. Mau mendekat canggung, salah tingkah, malu dan sebagainya. Apakah masih ada teman yang mau diajak bercanda? Jangan-jangan sudah banyak yang lupa, siapa ini? ada Kompasianer anyar, hehehehehe, nggak ah.
Baiklah, mulai hari ini, 6 Desember 2014 saya akan aktif kembali di Kompasiana. Satu hari saja tidak menjenguk , membaca dan mengomentari tulisan teman-teman rasanya ada sesuatu yang kurang, apalagi sampai enam puluh hari, suntuk! Meskipun mungkin tidak bisa super aktif seperti Pak Tjipta dengan ODOA, satu hari satu artikel, tetapi bukan berarti TMOA, dua bulan satu artikel.
Mengapa di tanggal 6 Desember, bukan di hari yang lain? Bukan apa-apa, hanya kebetulan saja, hari ini tanggal 6 Desember 2014 bagi saya adalah hari yang sangat istimewa. Istimewa lantaran secara matematis bilangan usia saya bertambah satu tahun. Namun secara kesempatan durasinya dikurangi....hehehehe.
Mohon do’a restu pada teman-teman Kompasianer. Meskipun mustahil bisa menjadi ‘tandingan’ Bapak Tjiptadinata Effendi, namun saya ingin selalu sehat seperti Pak Tjip dan aktif menulis di Kompasiana.
Sekali lagi (meskipun terlambat) saya ucapkan selamat kepada Bapak Tjiptadinata Effendi , Bapak Prayitno Ramelan, Cahyadi Takarirawan, Daniel H.T, Hendra Wardhana, Rahab Ganendra dan Fey Down.
Salam Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H