Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Menguak Penipuan dengan Menerawang Tandatangan

12 Januari 2014   11:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:54 1392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_289696" align="aligncenter" width="600" caption="Menerawang Tandatangan. Dok.pri"][/caption]

Mas, saudara kita ada yang mendapat hadiah mobil, kalau ada waktu tolong datang kemari” ujar teman saya menelepon dari seberang sana. “Baiklah saya akan segera kesana” balas saya semangat.

Tak sampai limabelas menit, sayapun sudah sampai ke rumah tetangga yang sedang dikerumuni banyak orang untuk memberi ucapan selamat atas hadiah mobil yang bakal diterima oleh  Ayin (bukan nama sebenarnya).

Ada beberapa lembar kertas yang sedang dibaca bergantian oleh mereka yang ingin tahu. Wajah Ayin agak merona sambil senyum-senyum simpul lantaran ada beberapa orang mengatakan bahwa surat-surat itu asli. “Ini bukan penipuan, buktinya surat-suratnya asli” celetuk seseorang yang menambah senyum Ayin bertambah lebar.

Sayapun ikut melihat, membaca dam mencermati lembar surat-surat tersebut satu persatu. Ada dari pihak penyelenggara undian yakni perusahan susu kaleng, ada dari Departemen Sosial yakni surat izin penyelenggaraan undian. Adapula dari Dirjen Pajak dan surat dari Polda Metro Jaya, tentang pajak kendaraan bermotor dan biaya balik nama.

Jika dibaca sepintas dan tidak dicermati kalimat demi kalimat, surat-surat tersebut benar-benar (kelihatan) asli. Saya penasaran, bukan lantaran tidak suka tetangga mendapat hadiah, tapi hanya merasa kasihan jika tetangga ada yang sampai tertipu puluhan juta rupiah seperti yang diminta dalam surat tersebut sebagai biaya balik nama atau pajak mobil.

Setelah saya baca beberapa surat-surat tersebut, saya menemukan ada beberapa kejanggalan yang mengindikasikan bahwa surat itu palsu.

“Maaf ya Ayin, mudah-mudahan kamu percaya pada saya, ini 99,9% penipuan!” kata saya tegas.

“Mana mungkin penipuan, sedangkan surat-surat ini dihantar oleh pegawai pos tepat ke alamat saya yang saya kirimkan melalui  label kertas pembungkus kaleng susu”, bantah Ayin lebih tegas.

“Dan label kertas bekas pembungkus yang ada tulisan asli tangan saya itu,  juga ikut dikembalikan bersama surat-surat yang lain dalam satu amplop ini”, imbuh Ayin sambil menyodorkan amplop bekas pembungkus berkas itu pada saya.

Ayin memang pernah mengirimkan beberapakali label kertas pembungkus susu kaleng yang telah ditulisi data diri sesuai KTP serta alamat lengkap. Kertas itu dimasukkan ke dalam amplop tertutup dan amplop itu dibubuhi alamat  pabrik susu tersebut beserta PO BOXnya.

Selang beberapa minggu kemudian datanglah surat yang diantarkan oleh Pegawai Pos langsung ke alamat Aying. Itulah yang menambah keyakinan Aying dan beberapa orang saudaranya bahwa surat itu asli.

Semua orang akan mengatakan bahwa ini tidak ada unsur penipuan alasannya, pabrik susu itu benar-benar menyelenggarakan undian berhadiah yang mendapat izin dari Departemen Sosial.

Beruntung saya pernah bekerja sebagai penjaga sekolah dan sering diminta oleh Kepala Sekolah membantu membuat laporan bulanan sekolah. Karena seringnya membuat laporan, saya sampai hafal nama guru-guru lengkap dengan NIP dan daftar urut kepangkatannya. Dan dari situ pulalah saya menemukan kejanggalan yang ada pada surat-surat tersebut.

Dalam surat Dirjen Pajak tercantum nama-nama pejabat yang menandatanganinya. Nama-nama tersebut lengkap dengan NIP, golongan dan pangkatnya. Nah disinilah saya menemukan kejanggalannya. Si A golongan II/b dengan pangkat Penata Muda Tingkat I. Si B golongan III/a pangkatnya juga Penata Muda Tk I. Ada yang lucu, si C juga golongan II/b namun pangkatnya Pengatur Tingkat I berbeda dengan si A, padahal sama-sama golongan II/b .

Bagi yang (maaf) belum tahu Daftar Urut Kepangkatan PNS, tidak akan pernah tahu bahwa disitu ada kejanggalan atau kesalahan fatal.

Kepangkatan dalam kepegawaian dimulai dari Golongan I/a Juru Muda, I/b Juru Muda Tk.I, I/c Juru dan I/d Juru Tk.I. Golongan II/a Pengatur Muda, II/b Pengatur Muda TK.I, II/c Pengatur dan II/d Pengatur Tk.I dan selanjutnya hingga golongan III Penata dan golongan IV Pembina.

Kejanggalan berikutnya saya temukan pada surat yang ditandatangani Polda Metro Jaya. Ada dua lembar surat yang berbeda tapi tandatangannya persis sama. Memang tandatangan harus sama, tapi tidak harus persis. Sedikitpun tidak ada bedanya, dari bentuk huruf, jarak titik, bahkan hingga panjang garisnyapun sama. Jadi ada beberapa kemungkinan, tandatangan itu stempel, fotocopy atau pindaian. Hal itu saya ketahui dengan cara menempelkan dua surat itu dan diterawangkan ke arah cahaya terang, barulah nampak bahwa tandatangan itu bukan hanya sama tapi persis!

Sebetulnya masih banyak kejanggalan-kejanggalan lain seperti nomor telepon yang ada pada surat dan yang harus dihubungi itu tidak sama dengan nomor telepon layanan konsumen perusahaan. Dan ada ultimatum bila tidak segera mengirimkan sejumlah uang, maka hadiahnya akan disumbangkan ke yayasan sosial.

Yang menjadi pertanyaan, kenapa surat yang ditujukan ke alamat perusahaan penyelenggara undian bisa jatuh ketangan penipu? Apakah si penipu itu bekerjasama dengan Pegawai Pos, atau si penerima surat di perusahaan itu yang bekerjasama dengan sindikat penipuan? Hal itu tentunya bukanlah sesuatu yang sulit bagi penipu profesional.

Namun ternyata penipu itu masih kurang cermat, buktinya ada kesalahan penulisan data pegawai yang menyebabkan terkuaknya modus penipuan ini.

Akhirnya  uang puluhan juta yang diminta oleh penipu yang disebut sebagai biaya balik nama itu urung dikirimkan oleh Ayin setelah saya menghiba pada Ayin untuk tidak mengirimkannya.

Demikianlah semoga bermanfaat dan bisa lebih meningkatkan kewaspadaan kita terhadap penipuan yang berkedok undian kemasan sebuah produk.

[caption id="attachment_289699" align="aligncenter" width="400" caption="Daftar Urut Kepangkatan PNS. Dok.pri."]

1389500981809315425
1389500981809315425
[/caption] [caption id="attachment_289700" align="aligncenter" width="406" caption="Label produk susu kaleng yang dijadikan alat penipuan. Dok.pri."]
1389501077452617333
1389501077452617333
[/caption]

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun