[caption id="attachment_157439" align="aligncenter" width="405" caption="Prabu Yudistira"][/caption]
Negara Amarta atau Ngamarta hanya ada dalam dunia pewayangan. Negara yang rajanya bernama Prabu Yudistira atau Puntadewa itu terkenal gemah ripah loh jinawi. Hal itu pula yang sering kita dengar untuk sebutan negara kita Negara Indonesia yang gemah ripah loh jinawi. Namun kita hanya mendengar dan sekadar mengucapkan gemah ripah loh jinawi tanpa tahu apa sebenarnya yang disebut gemah ripah loh jinawi itu.
Dalam pagelaran Wayang Kulit ada narasi yang disebut pocapan atau janturan. Janturan untuk mendeskripsikan kondisi sebuah negara yang sedang dijadikan pembuka atau jejer (adegan) pertama dalam cerita yang digelar semalam suntuk. Dalam jejer pertama itulah terselip kata nagari ingkang panjang, punjung ,pasir ,wukir ,gemah, ripah, loh, jinawi,kerta lan raharja. Disini saya tidak bermaksud mengulas tentang dunia pewayangan, namun sekadar menerjemahkan secara bebas janturan atau narasi pada adegan pertama Negara Amarta. Apakah yang dinarasikan oleh sang dalang dalam adegan tersebut juga menggambarkan kondisi geografis, sosial dan ekonomi Negara Indonesia saat itu. Dibawah inilah ringkasan atau potongan-potongan dan terjemahan bebas janturan Negara Amarta tersebut.
1.SATUS TAN ANGSAL KALIH. Dalam seratus negara hanya ada dua yang istimewa, salah satunya adalah negara Amarta/ Ngamarta ( jika jejer pertama adalah negara Amarta). Mungkin ketika itu Indonesia termasuk dua negara besar di Asia.
2.SEWU DATAN ANTUK SADOSA.Dalam seribu belum tentu akan mendapatkan sepuluh. Mungkin ketika itu Indonesia termasuk sepuluh besar diantara negara-negara didunia. Makanya banyak negara asing yang ingin menguasai Negara Indonesia.
3.PANJANG = Â Dawa pocapane. Panjang atau banyak julukannya. Indonesia sering disebut sebagai Zamrud Khatulistiwa (nggak ada hubungannya dengan jambul), Negara Bahari, Negara Agraris, Negara Kepulauan dan banyak lagi. Sekarang ada tambahan julukan, Negara ter............. .
4.PUNJUNG =Â Luhur kawibawane. Ketika itu Indonesia mempunyai kewibawaan tinggi, disegani oleh negara-negara asing. Sekarang..........?, entahlah.
5.PASIR = Samodra. Nagari kang  kapit Benawi Agung/Samodra laya. Negara yang diapit oleh beberapa lautan luas, seperti Lautan Hindia, Laut Cina Selatan , Laut Banda dan lain-lain.
6.WUKIR = Gunung. Nagari kang ngungkuraken pagunungan, ngeringaken pasabinan nengenaken benawi ngayunaken bandharan ageng. Negara yang membelakangi atau banyak berdiri gunung-gunung berapi. Seperti kita tahu dari ujung Pulau Sumatera hingga Papua banyak sekali deretan gunung-gunung, yang disebut sebagai cincin api atau ring fire. Dan memiliki sawah berhektar-hektar juga mempunyai pelabuhan pelabuhan besar.
7.LOH = Tulus kang sarwa tinandur. Apa yang ditanam pasti tumbuh. Maka terkenal dengan negara yang subur makmur.
8.JINAWI = Â Murah kang sarwa tinuku. Apa yang diperjual-belikan terjangkau oleh masarakat.
9.GEMAH = Wong kang lumaku dagang layar rinten dalu datan ana pedhote labet tan ana sangsayaning  margi. Artinya perdagangan yang melalui darat maupun laut lancar aman tanpa ada gangguan sesuatu dalam perjalanan.
10.RIPAH = Janma manca kang sami gegriya ing salebeting praja jejel apipit aben cukit tepung taritis papan wiyar katingal rupak saking arjaning nagari. Sejak dulu urbanisasi sudah ada, mungkin juga para emigran atau wisatawan manca negara sudah berdatangan di negara kita. Sehingga digambarkan sebagai kawasan yang penuh sesak, tetapi kedamaian tetap terjaga.
11.KERTA = Kawula ing padhusunan padha tentrem atine, mungkul pangolahing tetanen. Ingon – ingon kebo, sapi, pitik, iwen datan ana cinancangan, rahina aglar ing pangonan yen bengi padha mulih marang kandhange dhewe – dhewe. Suasana di dusun sangat aman damai tenang dan tentram. Para petani hidup rukun, hewan peliharaan tidak ada yang dikebat, kalau siang bebas merumput namun malam harinya akan pulang kekandang masing-masing tanpa ada yang hilang satu ekorpun. Kalau sekarang......jangan tanya.
12.RAHARJA = Tebih ing parangmuka, dene para mantri bupati padha kontap kautamane, wicaksana limpad ing kawruh putus marang wajib pangerehing praja, tansah ambudi wewahe kaluhuraning Nata. Artinya tidak ada kejahatan; penipuan, pencurian, perampokan apalagi korupsi, lantaran para pegawai dan pejabat negara selain jujur dan cerdas mereka kompak hanya satu kata mengabdi demi kemajuan serta keluhuran Negara dan Bangsa.
Itulah terjemahan bebas dari cuplikan sebagian kecil Janturan Pewayangan dalam Jejeran Nagari Ngamarta atau Amarta.
Jika Negara Amarta sebagai perumpamaan Negara Indonesia, betapa indahnya alam Indonesia, betapa sejuk udaranya, Â betapa subur tanahnya, betapa makmur petaninya, betapa tentram aman dan damai seluruh rakyatnya, betapa berwibawa dan amanah pemimpinnya.
Rindu rasanya terhadap situasi dan kondisi negeri ini seperti yang digambarkan dalam dunia pewayangan itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H