Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Amin Rais Bergandengan dengan Prabowo

23 April 2014   18:58 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:17 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masa sih? Amin Rais Bergandengan dengan Prabowo? Bergandengan dalam hal apa? Apakah jadi Koalisi Indonesia Raya yang digagas oleh Bapak reformasi itu? Mungkin ada yang bertanya demikian dalam hati.

Begini, setelah saya membongkar-bongkar majalah-majalah lama, saya menemukan Majalah Gatra edisi 5 September 1998. Sungguh, terhenyak saya, pasalnya  isinya banyak kesamaan dengan peristiwa yang sedang hangat saat ini. Terutama tentang hiruk pikuk perpolitikan di tanah air.

Contoh, kini  berita yang sedang aktual adalah “penjegalan” calon presiden usungan PDIP.  Dengan dibentuknya berbagai macam poros-porosan dan isu-isu negatif tentang Jokowi, tujuannya adalah satu,untuk men jegal Jokowi. Maka ada istilah ABJ, Asal bukan Jokowi.

Hal yang mirip pada Majalah Gatra edisi 5 September 1998 tersebut pada rubrik NASIONAL halaman 36-38. Yakni tentang Kongres PDI versi Soerjadi di Palu Sulawesi Tengah. Soerjadi menjadi Ketua Umum PDI didukung oleh pemerintah Orde Baru saat itu untuk menjegal Megawati. Jadi dulu ada istilah ABM, Asal Bukan Mega. Mirip.

PPP (Partai Persatuan Pembangunan) saat ini sedang mengalami gonjang-ganjing. Hal itu penyebabnya adalah ketuanya sendiri yang tanpa melalui musyawarah langsung mendukung Prabowo sebagai capres 2014. Pada halaman 86 rubrik KOLOM majalah tersebut juga mengulas tentang PPP (Partai Persatuan Pembangunan), judulnya NASIB PPP, yang diulas oleh Kacung Marijan, Staf pengajar FISIP Universitas Airlangga Surabaya (saat itu). Mirip.

[caption id="attachment_304313" align="aligncenter" width="500" caption="Nasib PPP"][/caption]

Yang mengejutkan saya adalah pada rubrik NASIONAL halaman 42 dan 43 majalah GATRA tersebut memuat ulasan-ulasan tentang politik yang mirip dengan berita-berita yang sedang aktual akhir-akhir ini. Pada halaman 42 tentang peresmian berdirinya Partai Amanat Nasional. Disitu dikatakan bahwa PAN adalah partai terbuka, heterogen dan pluralis. Hal itu dikuatkan oleh adanya pengurus partai dari non muslim. Salah satu ketua PAN tokoh Kristen Th.Sumartana. Ada juga Kristoforus Sindhunata, WNI keturunan Cina yang beragama Katolik, serta Albert Hasibuan anggota Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) yang juga penganut Kristen, meskipun sebagai penasihat.

[caption id="attachment_304314" align="aligncenter" width="500" caption="Amin Rais. Peresmian Partai Amanat Nasional."]

13982281821857722582
13982281821857722582
[/caption]

Majalah yang dipimpin oleh Lukman Setiawan itu, pada halaman 43 memuat berita tentang pencopotan seragam militer Prabowo Subianto oleh Panglima Abri Jenderal Wiranto. Dan kala itu Wiranto menjatuhkan “vonis” terhadap Prabowo dan dua perwira lain yang di periksa Dewan Kehormatan Perwira (DKP) dalam penculikan aktivis.

[caption id="attachment_304315" align="aligncenter" width="500" caption="Dewan Kehormatan Perwira (DKP) mencopot seragam militer Prabowo."]

1398228282784850810
1398228282784850810
[/caption]

Kenapa judulnya Amin Rais bergandengan dengan Prabowo? Maksudnya bukan bergandengan tangan atau berkoalisi. Bergandengan disini maksudnya berita Amin Rais dan tentang Prabowo halamannya bergandengan atau bersebelahan pada majalah Gatra edisi 5 September 1998 tersebut. Gitu.

[caption id="attachment_304317" align="aligncenter" width="500" caption="Amin-Prabowo bergandengan dalam halaman majalah Gatra."]

1398228542568941177
1398228542568941177
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun