Mohon tunggu...
PAK DHE SAKIMUN
PAK DHE SAKIMUN Mohon Tunggu... pensiunan penjaga sekolah -

Sedang menapaki sisa usia. Mencari teman canda di dunia maya. Hobi apa saja termasuk membaca dan (belajar) menulis. Bagi saya belajar itu tak berbatas usia. Menuntut ilmu dari ayunan hingga liang lahad. Motto : Seribu orang teman sangat sedikit, dan satu orang musuh terlalu banyak.

Selanjutnya

Tutup

Humor

Inilah “Biangkerok” Kekacauan Pilpres 2014!!!

11 Agustus 2014   13:47 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:51 1785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14077139192139761152

[caption id="attachment_318710" align="aligncenter" width="576" caption="70.997.833 dok.pri"][/caption]

Setelah 9 Juli 2014 seharusnya bangsa Indonesia sudah bisa menikmati kehidupan normal kembali. Dan suasana seharusnya semakin tenang karena rakyatnya berhasil menyalurkan hak demokrasinya secara konstitusional, yakni melakukan pemilihan capres dan cawapres idamannya dengan aman dan damai. Namun tidak seperti yang diharapkan banyak  pihak, suasana justru semakin kacau, kisruh dan semakin panas.

Apa penyebabnya? :

Apakah karena Prabowo (tanpa-Hatta) tidak menerima kekalahan, atau tidak legowo?
Oh, bukan, Prabowo itu seorang negarawan dan seorang patriot—seperti yang dibilang Jokowi—, tidak mungkin Prabowo bersikap demikian. Apalagi pendampingnya, Fadli Zon seorang seniman, penyair hebat, tidak mungkin Fadli Zon membisikkan sesuatu atau mengompori, yang bisa  menjadikan kemarahan Prabowo semakin mendidih. Bukan, bukan Prabowo penyebab kekacauan ini.

Apakah penyebab kekisruhan ini dilakukan oleh PKS?
Ah, ini juga bukan, kita semua tahu, PKS adalah partai dakwah dengan semboyan  “peduli dan bersih”, kader-kader PKS adalah orang-orang  yang religius, hebat, cerdas, sopan, nglembah manah, tidak mungkin PKS mau melakukan itu, malulah para petinggi PKS, terutama Fahry Hamzah.

Apakah Golkar (ARB) yang membuat suasana semakin kacau?
Ih, mana mungkin Golkar melakukan itu, Golkar bukan  partai nggragas jabatan, 32 tahun Golkar memerintah negeri ini plus 15 tahun berada di pemerintahan, tidak mungkin Golkar membuat kisruh karena ngalap kedudukan. ARB itu orang baik, sudah berapa ratus miliar uangnya dibagi-bagikan pada rakyat miskin agar mau memilihnya menjadi presiden, tapi nyatanya ARB legowo meski tidak jadi capres atau cawapres, bahkan mau menerima sekadar untuk menjadi menterinya Prabowo. Jadi, jelas bukan Golkar atau ARB penyebab suasana semakin panas ini.

Lantas, sebetulnya siapa yang menyebabkan suasana pilpres ini semakin meresahkan? Apakah KPU, Bawaslu, Panwaslu atau malah MK yang membuat Pilpres 2014 ini tidak selesai-selesai?

Yang membuat Pilpres 2014 ini kacau adalah satu, hanya satu penyebab kekacauan Pilpres 2014 ini. Yang menimbulkan kekacauan itu adalah rakyat sendiri. Kesalahan fatal dilakukan oleh rakyat yang berjumlah 70.997.833 orang ini, inilah sumber kekacauan itu. Coba andaikata mereka yang tujuhpuluhjutasembilanratussembilanpuluhtujuhribudelapanratustigapuluhtiga orang ini semua memilih Prabowo-Hatta juga, aman,  bukan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun