Mohon tunggu...
FN
FN Mohon Tunggu... Sekretaris - Desa

_

Selanjutnya

Tutup

Puisi

25+75+

26 Juli 2023   23:38 Diperbarui: 26 Juli 2023   23:52 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ingin diri berbagi tentang dalamnya makna masa
Tidak dari pembawa pena tapi dari mereka yang telah kenyang berkelana
Adalah abad yang jadi acuan, bukan dasa apalagi saharwarsa
Waktu berbilang usia memang lebih makul sekitar seratusnya
Orang-orang bijak itu tuturkan hakikat rasa
Di lembaran yang telah seperempat abad usia
Ikat tiap halaman dengan syukur dan doa
Wadahi tiap lara dengan bejana rela

Irisan-irisan kepiluan air mata
Ruam kepahitan realita tentu pernah mendera
Abaikan dengan hati baja
Sulam dengan benang indah berupa asa
Agar tersampaikan pesan para tetua bahwa
Nirwana terajut di tiga perempat abad lebih berikutnya
Tinggal niat yang harus dijaga
Andai ada kejutan-kejutan seru di tiap anak tangga
Raga batin juga telah tegak bersiaga

Atur latih raga setiap paginya
Impit pikir berlebih dengan ketenangan dan jeda
Nikmati tiap tahapan dengan lebih dewasa
Ambil pengalaman sebagai guru paling utama
Dengan senyum ibu, yakin semua akan bahagia 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun