Dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat, kita bisa melihat ada berbagai tipe keluarga. Ada keluarga yang tampak terbuka dan membuka diri terhadap lingkungan, namun ada pula keluarga yang tampak tertutup dan menutup diri terhadap lingkungan. Ada keluarga yang tampak begitu peduli dan care terhadap masalah sosial yang ada di sekitarnya, namun ada pula keluarga yang sedemikian cuek dan tidak peduli dengan kondisi orang lain. Ada keluarga yang suka berbagi dan memberikan bantuan kepada pihak lain, namun ada pula keluarga yang justru menjadi beban dan masalah bagi lingkungan sekitarnya.
Untuk mewujudkan ketahanan keluarga, ada beberapa aspek yang sangat penting dan signifikan untuk mendapatkan perhatian. Pada sembilan postingan terdahulu, berturut-turut telah saya sampaikan tentang tentang aspek persiapan menjelang pernikahan, aspek pembinaan hidup berumah tangga, aspek pemberdayaan keluarga, aspek pencegahan, aspek penyelesaian masalah, aspek pemulihan, aspek penyegaran, aspek penyehatan keluarga, dan aspek pembinaan sepanjang rentang kehidupan manusia.
Pada kesempatan kali ini akan saya sampaikan tentang aspek kontribusi keluarga. Salah satu hal yang membahagiakan kehidupan manusia adalah berbagi atau berkontribusi. Pada dasarnya manusia adalah makhluk sosial, yang selalu memerlukan kehadiran orang lain dalam kehidupannya. Manusia tidak akan bisa hidup sendiri, untuk itu ada perasaan kebersamaan yang kuat untuk saling memberi, saling berbagi, saling membantu dalam menjalani kehidupan. Bahkan dalam hal berbagi, manusia memerlukan orang lain untuk berbagi kesedihan maupun kebahagiaan.
Kontribusi keluarga kepada pihak-pihak lain di luar rumah mereka, merupakan salah satu indikasi kesehatan sosial yang akan memberikan sumbangan besar bagi terciptanya kekokohan dan keharmonisan keluarga. Sebagai makhluk sosial, keluarga tidak akan mungkin bisa hidup normal dan bahagia apabila mengurung diri dari pergaulan. Tinggal di rumah tertutup rapat dan terisolir dari tetangga dan lingkungan, tidak berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat sekitar, merupakan perilaku asosial atau antisosial yang membahayakan keluarga.
Sesungguhnya keluarga bersama lingkungannya adalah faktor penjaga dan pengaman yang paling dekat dan paling efektif. Pada kasus atau kejadian yang memerlukan pertolongan cepat, maka tetangga dan lingkungan terdekat adalah pihak yang paling bisa memberikan respon pertama dan utama. Bukan keluarga jauh, bukan teman-teman yang tinggal di tempat berlainan, namun tetangga kanan dan kiri yang paling bisa memberi pertolongan pertama. Inilah makna dan urgensi kontribusi keluarga, mereka saling memerlukan dan saling terhubung satu dengan yang lainnya. Kelalaian sebuah keluarga bisa mencelakakan lingkungan sekitar, seperti dalam kasus kebakaran rumah.
Ruang Lingkup Kontribusi
Hendaknya setiap keluarga selalu memiliki perhatian dan program untuk memberikan kontribusi kebaikan bagi pihak-pihak lain, sebagai berikut:
- Kontribusi Terhadap Tetangga dan Lingkungan Terdekat
Hal yang paling utama bagi keluarga dalam memberikan kontribusi adalah kepada tetangga dan lingkungan terdekat. Jangan sampai menjadi keluarga yang terasing dan terisolir dari tetangga, karena hal itu akan menjadi sorotan negatif dan bahkan bisa menjadi potensi bahaya bagi keluarga tersebut. Berikan kontribusi kebaikan dalam berbagai bentuk dan sarananya, kepada tetangga dan lingkungan terdekat. Bentuk yang paling sederhana adalah tidak memberikan gangguan kepada tetangga dan lingkungan sekitar. Atau memberikan senyum cerah serta sapaan ramah. Bentuk lainnya adalah memberikan bantuan praktis terhadap kerepotan dan hajat dari tetangga terdekat.
- Kontribusi Terhadap Kerabat dan Keluarga Besar
Kontribusi berikutnya adalah kepada sanak kerabat dan keluarga besar dari suami maupun istri. Pernikahan telah mengikat dua keluarga besar dengan sanak kerabat masing-masing, dalam satu ikatan kekeluargaan yang lebih besar lagi. Maka suami dan istri hendaknya bisa berbagi dan berkontribusi kebaikan bagi orang tua, mertua, saudara kandung, sanak kerabat, handai taulan, agar mereka mendapatkan kemanfaatan positif dari keberadaan keluarga tersebut. Kontribusi terhadap kerabat dan keluarga besar bisa diwujudkan dalam berbagai bentuknya, baik yang bersifat material maupun nonmaterial, sesuai dengan situasi dan kondisi.
- Kontribusi Terhadap Lingkungan Kerja dan Organisasi
Selain tetangga dan keluarga besar, ada kontribusi yang juga sangat penting diberikan yaitu terhadap lingkungan kerja maupun organisasi. Suami dan istri memiliki teman-teman dan lingkungan tempat kerja, atau teman-teman dan lingkungan organisasi tempat berkegiatan. Berkontribusi terhadap lingkungan kerja dan organisasi akan membuat penerimaan positif sehingga bisa ikut membuat suasana nyaman dan bahagia di tempat kerja maupun di organisasi. Bentuk kontribusi terhadap lingkungan kerja dan organisasi juga sangat beragam, sesuai kemampuan juga menyesuaikan dengan situasi dan kondisi.
- Kontribusi Terhadap Alam dan Lingkungan Hidup
Kebiasaan hidup sehari-hari dalam keluarga bisa berpengaruh dan berdampak terhadap alam dan lingkungan hidup di sekitarnya. Dari keluarga bisa menimbulkan limbah dan pencemaran lingkungan, perusakan alam, namun dari keluarga juga bisa berkontribusi untuk perawatan, penjagaan dan pelestarian alam. Keluarga yang sibuk merawat dan melestarikan alam dan lingkungan hidup di sekitarnya, akan berdampak secara positif terhadap keseimbangan ekosistem secara luas. Sebaliknya keluarga yang tidak peduli dengan alam dan lingkungan hidup, akan berkontribusi merusak dan mencemari alam, Bentuk yang paling sederhana adalah dengan pengelolaan sampah dan limbah keluarga yang baik, menanam dan merawat tanaman untuk menciptakan lingkungan hijau dan lain sebagainya.
- Kontribusi Terhadap Pihak Lain yang Memerlukan