Makalah untuk Pembekalan Relawan Konselor Keluarga RKI (Rumah Keluarga Indonesia), Sabtu 20 Agustus 2016, di Hotel Bintang Fajar Yogyakarta
Siapapun bisa menjadi relawan sosial, yang bekerja di tengah masyarakat untuk membantu kesulitan orang lain. Mereka bergerak atas dasar kesadaran dan kepedulian untuk berbagi, bukan karena imbalan materi. Termasuk di antaranya adalah menjadi Relawan Konselor Keluarga, yang untuk memudahkan penyebutan, saya singkat dengan istilah Reselga.
Pada dasarnya para Reselga ini tidak memerlukan kualifikasi pendidikan khusus, karena memang sifat kegiatannya murni sosial, bukan profesional. Meskipun demikian, ada beberapa kualifikasi atau kompetensi standar personal yang perlu digunakan untuk menemukan sosok Reselga di tengah denyut kehidupan masyarakat. Siapakah yang layak dan tepat untuk menjadi Reselga? Hal ini karena peran membantu orang lain dalam persoalan hidup keluarga, tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Namun harus dilakukan dengan landasan ilmu dan pengetahuan yang memadai.
Paling tidak ada enam kompetensi pada diri seorang Reselga, sebagai berikut.
![www.thewellint.org](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/19/counseling-57b647b07797731d07619b61.jpg?t=o&v=770)
Secara spiritual, para Reselga diharapkan meluruskan dan menguatkan motivasi diri dalam melaksanakan perannya.
- Meniatkan kegiatan pelayanan dalam kerangka ibadah
Sebagai insan beriman, hendaknya para Reselga meniatkan pelayanan yang dilakukan dalam kerangka ibadah. Motivasi seperti ini akan menjaga diri Reselga agar selalu berada dalam kebenaran dan kebaikan. Bahwa yang dilakukan adalah ibadah kepada Allah, sehingga harus menguatkan keikhlasan dalam beramal. Oleh karena itu tidak dibenarkan terjadinya pelanggaran atau kemaksiatan dalam melakukan kegiatan konseling. Semua harus dalam koridor yang dibenarkan oleh ajaran agama, sehingga niat ibadah bisa terjaga.
- Menguatkan kesadaran Ketuhanan dalam pelayanan
Hendaknya para Reselga menguatkan kesadaran Ketuhanan (Rabbaniyah) dalam kegiatan pelayanan konseling. Membantu kesulitan orang lain, meringankan beban klien, mengurus kesusahan dan kesedihan, menguatkan motivasi dan semangat kebaikan dalam kehidupan klien, semua adalah pelaksanaan dari tuntunan Allah dan Nabi Saw. Seluruh aktivitas pelayanan konseling yang menguras waktu, tenaga, pikiran bahkan dana, hendaknya dibingkai dalam kesadaran Ketuhanan yang utuh, agar memiliki nilai bagi diri Reselga, baik di dunia hingga akhirat.
![www.opencollege.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/08/19/counselling-theory-course-can-you-place-this-in-the-main-counselling-course-page-57b64adc4ff9fd176caf24b2.jpg?t=o&v=770)
- Kompetensi Moral
Secara moral, ada beberapa hal mendasar yang perlu ada pada diri relawan konselor keluarga.
- Memiliki kehidupan pribadi dan keluarga yang positif dan layak menjadi teladan kebaikan
Selayaknya konselor bisa memberikan contoh teladan kebaikan dalam kehidupan pribadi maupun keluarga. Tidak perlu orang sempurna karena memang tidak ada manusia yang sempurna. Namun harus ada kesadaran dan kesediaan untuk terus menerus membina dan memperbaiki diri maupun keluarga agar layak dicontoh dan menjadi teladan.
- Mengarahkan klien kepada nilai-nilai positif