Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kapankah Waktunya Memilih Jodoh?

5 Agustus 2016   14:35 Diperbarui: 6 Agustus 2016   16:17 1673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada pertanyaan yang diajukan beberapa orang mahasiswa semester akhir, saat mereka berkunjung ke Jogja Family Center beberapa waktu lalu.

“Kapan sebaiknya seorang pemuda lajang mulai memilih calon pendamping hidupnya?”

Ini pertanyaan yang sangat bagus. Saya merasa perlu menjawab dengan cermat dan detail, agar bisa memberikan gambaran yang utuh tentang proses pemilihan calon jodoh. Mahasiswa ini masih proses menyelesaikan kuliah, dan berencana menikah setelah wisuda. Maka ada hal yang menggelitik hatinya, apakah menikah dimulai dari mencari calon? Dan kapan proses mencari calon itu bisa dimulai?

Mencari jodoh adalah aktivitas yang terkait erat dan langsung dengan proses pernikahan. Oleh karena itu, aktivitas ini semestinya dilakukan pada saat :

1. Anda yakin sudah memiliki kesiapan yang memadai untuk menikah

Mencari dan memilih jodoh itu adalah bagian proses menuju pernikahan, maka harus diawali dengan penyiapan diri terlebih dahulu. Sangat banyak bekal yang harus disiapkan dengan matang, agar dalam menghadapi realitas kehidupan berumah tangga tidak terjadi kekagetan dan keterkejutan. Menyiapkan diri hingga benar-benar merasakan kesiapan yang memadai untuk menikah, setelah itu baru berproses mencari dan memilih calon pendmping hidup.

Jangan dibalik prosesnya. Mencari-cari dulu, setelah dapat baru menyiapkan diri. Pada dasarnya, proses menyiapkan diri itu memerlukan waktu yang lebih panjang. Sedangkan mencari dan memilih jodoh, bukanlah aktivitas yang rumit dan berbelit-belit. Maka siapkan diri sebaik-baiknya, secara mental, spiritual, konsepsional, material serta amal. Tentu tidak harus siap hingga seratus persen, namun jangan sampai tidak memiliki kesiapan sama sekali.

2. Anda sudah memiiki rencana untuk menikah

Menikah memerlukan perencanaan. Maka anda harus menghitung dengan cermat kapankah anda akan melaksanakan pernikahan. Jika anda belum meiliki gambaran dan perencanaan sama sekali untuk menikah, sesungguhnya belum layak untuk berproses mencari dan memilih calon pendamping hidup. Yang anda perlukan adalah membuat planning kehidupan, kapan anda akan melaksanakan pernikahan. Jawab duu pertanyaan ini : kapan anda akan menikah? Tahun berapa, bulan apa? Itulah perencanaan.

Jika anda melakukan aktivitas mencari calon pasangan tanpa didahului oleh perencanaan pernkahan, jadinya hanya memenuhi hasrat syahwat dan kesenangan sesaat. Anda melakukan interaksi yang tidak bertanggung jawab. Untuk apa berinteraksi secara intens dengan pasangan jenis, jika ternyata tidak ada rencana menikah sama sekali. Untuk apa menjalin pertemanan yang bercorak khusus dengan seseorang yang sangat spesial bagi anda, jika ternyata tidak ada dalam konteks perencanaan menikah. Artinya hubungan itu hanya untuk melampiaskan syahwat semata-mata, ini yang banyak menjermuskan manusia ke dalam kubangan dosa.

3. Dalam rentang waktu yang pantas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun