Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Istri Salihah, Inspirasi, dan Motivasi bagi Suami

26 Januari 2015   17:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:21 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1422242307855936683

[caption id="attachment_393290" align="aligncenter" width="500" caption="ilustrasi : www.pinterest.com"][/caption]

Telah saya posting beberapa waktu ini tentang karakter istri salihah. Pada postingan kali ini, saya akan menyampaikan salah satu karakter istri salihah, yaitu selalu berusaha menjadi inspirasi dan motivasi dalam kehidupan suami.

Dalam kehidupan sehari-hari, suami dan istri adalah pasangan yang harus saling melengkapi. Ketika suami tengah berada dalam kondisi gelisah, maka istri harus berusaha menenangkan dan menghiburnya. Ketika suami dalam kondisi lemah, maka istri harus berusaha untuk menyemangati dan memotivasi. Ketika suami berada dalam kondisi marah, istri harus berusaha meredamkannya. Ketika suami berada dalam suasana susah, istri harus berusaha memberinya inspirasi.

Contoh teladan utama bisa kita dapatkan dari kehidupan Nabi Saw dengan istri beliau, baik sebelum diangkat menjadi Nabi maupun setelahnya. Berikut cuplikan dua episode yang sangat menggugah hati suami dan istri.

Episode Pertama

Sebuah episode kehidupan Muhammad Saw sebelum beliau diutus menjadi Nabi dan Rasul..... Mari kita melihat bagaimana Bunda Khadijah menenangkan dan memotivasi sang suami yang tengah gelisah setelah mendapatkan wahyu pertama kali di Gua Hira.

Saat malaikat Jibril menemui Nabi Saw dengan membawa wahyu, “Bacalah dengan Nama Tuhanmu yang telah menciptakan,” beliau segera pulang ke rumah dengan gemetar menemui istri tercinta, Khadijah binti Khuwailid.

“Selimuti aku, selimuti aku....” ujar Nabi Saw kala itu.

Bunda Khadijah pun segera menyelimuti beliau hingga menjadi tenang dan hilanglah rasa takut itu. Nabi Saw menceritakan apa yang dialaminya di Gua Hira, “Sungguh aku mengkhawatirkan diriku (akan binasa).”

Luar biasa Bunda Khadijah. Dengan mantap ia menjawab, “Tidak demi Allah! Allah tidak akan menghinakanmu selama-lamanya. Engkau seorang yang menyambung silaturahim, menanggung orang yang lemah, memberi kecukupan pada orang yang tidak mampu, senang menjamu tamu, serta membela yang benar.”

Khadijah mengajak suaminya menemui Waraqah bin Naufal, seorang tua lagi buta yang beragama Nasrani dan biasa menulis Injil dengan bahasa Ibrani ataupun bahasa Arab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun