Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berikan yang Terbaik untuk Pasangan

20 September 2012   23:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:06 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13481850081839989390

[caption id="attachment_213571" align="aligncenter" width="514" caption="ilustrasi - http://mariusbrill.com"][/caption]

Pernikahan telah menyatukan bukan saja tubuh dua insan –laki-laki dan perempuan, namun pernikahan telah menyatukan dua cinta, dua cita-cita bahkan dua jiwa yang berbeda. Suami dan isteri berkolaborasi dalam kehidupan keluarga, dengan ikatan cinta kasih yang tulus, untuk menempuh kehidupan dalam kebersamaan. Keluarga telah meleburkan suami dan isteri dalam sebuah ikatan yang sangat kuat –tidak ada ikatan sekuat dan sehangat ikatan yang muncul dalam pernikahan.

Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari-hari, suami dan isteri harus berusaha saling memberikan yang terbaik kepada pasangan, bukan menuntut dari pasangan. Jika suami dan isteri selalu memberikan yang terbaik, maka mereka akan mendapatkan pula dari pasangannya. Namun jika suami dan isteri lebih mendahulukan menuntut dari pasangan, maka mereka tidak akan mendapatkan. Sikap menuntut ditunaikannya hak pasangan, merupakan sebentuk pengingkaran dari konsekuensi cinta kasih. Karena cinta itu artinya memberi, bukan menuntut diberi.

Dalam kehidupan keluarga, suami dan isteri harus berlomba-lomba dalam memberikan yang terbaik kepada pasangan, dalam beberapa sisi berikut:

Berikan Perasaan Terbaik

Menikah itu bukan hanya bab memberikan tubuh kepada pasangan tetapi hatinya telah hilang dibawa kenangan. Pada beberapa contoh pasangan, mereka menikah karena keterpaksaan keadaan; dengan harapan akan segera bisa saling mencinta setelah hidup berumah tangga. Jika mereka benar-benar berusaha memberikan perasaan terbaik kepada pasangan, niscaya saling mencinta itu akan mereka dapatkan. Namun jika mereka tidak sungguh-sungguh dalam berusaha, mereka hanya hidup dalam kepura-puraan.

Perasaan cinta, kasih, sayang, rindu, mesra sebagai suami isteri, harus diberikan secara spesial untuk pasangan hidup. Hanya untuk dia saja, tidak diberikan kepada yang lainnya. Jangan melewati hari-hari dalam kehidupan keluarga dengan hati hampa, tanpa cinta, tanpa rasa. Semua mengalir hampa dan waktu berlalu begitu saja. Berikan cinta, berikan rindu, berikan semua perasaan terbaik untuk pasangan hidup kita.

Berikan Pelayanan Terbaik

Suami harus berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk isteri, dan sebaliknya isteri harus memberikan pelayanan terbaik untuk suami. Akan sangat menyenangkan suami, apabila isteri melayani keperluan suami saat pagi-pagi suami menjelang berangkat kerja. Isteri menyiapkan berbagai keperluan suami untuk berangkat kerja, sejak pakaian, makanan hingga perlengkapan kerja. Akan sangat menyenangkan isteri apabila suami melayani keperluan isteri untuk persiapan kerja atau untuk melancarkan kegiatan rumah tangga.

Di rumah, di perjalanan, di ruang makan, di tempat tidur dan dimanapun, suami harus selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik utnk isteri, dan isteri harus memberikan pelayanan terbaik untuk suami. Mencoba-coba hal baru, variatif dan tidak monoton dalam memberikan pelayanan, akan lebih menyenangkan hati pasangan. Untuk itu, suami dan isteri harus saling berlomba dalam memberikan pelayanan terbaik untuk pasangannya.

Berikan Penampilan, Sikap dan Perlakuan Terbaik

Berikan penampilan, sikap dan perlakuan terbaik untuk pasangan anda. Sikap lembut, wajah cerah, penampilan menarik, tubuh wangi dan harum merupakan sesuatu yang sangat disenangi pasangan. Mudah membantu, mau mengerti, selalu memahami, gampang memuji, merupakan sikap dan perlakuan yang sangat membahagiakan hati pasangan. Sebaliknya, penampilan acak-acakan, tidak rapi, tidak wangi, menjadi sikap yang tidak disukai pasangan.

Sikap cuek, tidak peduli, tidak mau mengerti kondisi dan masalah, merupakan siksaan bagi pasangan. Isteri yang sibuk mengerjakan berbagai urusan dapur waktu pagi hari, menyiapkan sarapan, membersihkan rumah, mengurus anak-anak, akan sangat senang dan bangga jika suami menawarkan bantuan yang diberikan. Apalagi jika suami langsung mengambil alih beberapa kegiatan isteri tanpa harus diminta, akan lebih membahagiakan hati isteri. Sikap menolong dan melindungi seperti ini sangat dinantikan oleh pasangan.

Berikan Kata-kata Terbaik

Banyak suami mudah berkata-kata kasar kepada isteri, dan banyak isteri mudah berkata-kata keras kepada suami. Jika suami dan isteri sudah membiasakan diri dengan kata-kata kasar, keras, ketus dan menyakitkan pasangan, akan menyebabkan suasana yang tidak nyaman dalam hidup sehari-hari mereka. Kehidupan keluarga tidak ubahnya seperti neraka atau penjara, masing-masing pihak berlaku saling menyerang, saling menyakiti, saling melukai pasangannya dengan kata-kata.

Sudah menjadi kewajiban suami untuk memberikan kata-kata, kalimat, ungkapan yang terbaik bagi isteri. Sebaliknya, sudah menjadi kewajiban isteri untuk memberikan kata-kata, kalimat dan ungkapan terbaik bagi suami. Jika kedua belah pihak berlomba memberikan kata-kata terbaik bagi pasangan, maka dalam kehidupan rumah tangga mereka selalu dijumpai kata-kata indah, mesra, santun dan penuh kelembutan. Ini akan memberikan pendidikan yang baik bagi anak-anak, karena tidak pernah mendengar kata-kata kotor, jelek, kasar, dan keji.

Ayo berlomba, berikan yang terbaik bagi pasangan kita. Jangan menunggu pasangan kita memberikan hal yang terbaik bagi kita, namun kita yang harus proaktif dan memulai memberikan hal terbaik bagi pasangan.

Selamat pagi, selamat beraktivitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun