Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Lelaki Bernama Martini

15 November 2011   04:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:39 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

[caption id="attachment_149077" align="aligncenter" width="400" caption="foto Remy Sylado, pinjam Google"][/caption]

What’s in a name? That which we call a rose by any other name would smell as sweet, kata William Shakespeare. Apalah arti sebuah nama? Meskipun kita menyebut mawar dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.

Mungkin saja nama itu tidak penting, misalnya nama makanan. Apakah diberi nama bakso, atau sobak, atau kasbo, atau boska, atau oskab, atau sakob atau apapun, tapi kalau memang rasanya enak, ia akan tetap dicari dan dinikmati, Orang tidak peduli lagi itu namanya makanan apa.

Nama bunga mungkin saja tidak penting. Apakah diberi nama mawar, atau rawam, atau wamar, atau maraw atau waram, tidak akan mengubah keharumannya. Tidak pula mengubah tajam durinya.

Tapi ternyata nama orang sangat penting. Nama sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Ada orang yang minder karena nama dirinya, ada orang yang malu karena nama, ada pula orang yang sangat percaya diri karena nama, atau mendapat keberuntungan tertentu karena nama.

Dalam pandangan Hibah Rauf Izzat, nama anak merupakan bagian dari proses pendidikan politik karena merupakan simbol yang akan diinternalisasikan dalam diri anak. Misalnya nama anak yang diambilkan dari nama-nama pahlawan, akan membuat si anak berusaha mencontoh keteladanan para pahlawan tersebut. Ini bagian utuh dari pendidikan politik dalam keluarga.

Pengaruh nama kepada perilaku seseorang pernah digambarkan secara jenaka dan satire oleh budayawan Remy Sylado. Ia membuat lagu berjudul Anak Lelaki Bernama Martini, menggambarkan bagaimana anak lelaki tersebut merasa sangat malu dengan namanya.

Pertama, Martini itu lazimnya nama perempuan. Ini yang menyebabkan ia sering diejek orang, karena lelaki menggunakan nama perempuan. Walaupun ia berjanggut, brewok dan wajahnya sangar, namun namanya tetap Martini. Kedua, Martini itu merek minuman keras. Jadilah ia anak yang selalu diejek oleh teman-temannya dimanapun ia berada.

Saat dewasa, Martini mulai berani mengekspresikan kemarahan apabila diejek soal nama. Hingga suatu ketika ia berkelahi dengan orang yang mengejek namanya, yang mengakibatkan orang itu mati di tangan Martini. Segera Martini diadili dan akhirnya dipenjara.

Berikut lirik lagu Remy Sylado berjudul Anak Lelaki Bernama Martini.

****

Kuanggap ayah nekat sekali

Dinamakannya aku Martini

Padahal aku ini lelaki tulen

**

Nama Martini membuat repot

Teman sekolah memanggil Tince

Dan aku jengkel bercampur marah, emangnya perek

**

Aku tanyakan pada ayahku

Apa sebab namaku Martini

Jawab ayah nanti engkau paham anakku..

**

Kemana-mana menanggung malu

Gara-gara namaku Martini

Aku benci tapi tak berdaya sungguh mati

**

Kini aku menjadi dewasa

Dan tampangku brewok lagi serem

Sayang namaku tetap Martini, merek minuman

**

Aku ingin mengganti namaku

Apa saja selain Martini

Misalnya Sabri atau Abdullah bin Anu

**

Keadaanku makin terjepit

Semua orang mengejek aku

Katanya aku adalah bencong, azze gilee..

**

Merasa diri dihina orang

Terpaksa aku layangkan tinju

Kupukul orang yang hina aku itu biar nyaho

**

Terjadi saling pukul memukul

Musuhku cabut sebuah clurit

Disambar aku kena leherku lantas berdarah

**

Aku berjuang merebut clurit

Kupakai lagi menyerang dia

Dia mati terkapar di tanah Masya Allah..

**

Polisi lantas menangkap aku

Dimasukkan aku ke dalam sel

Menunggu keputusan sang jaksa dari Kejari

**

Di dalam sidang hakim memvonis

Penjara selama limabelas tahun

berdasar KUHP 339

**

Ayahku datang menjenguk aku

Dia tertawa bangga sekali

Katanya bagus memuji aku hahahai..

**

Kutanyakan pada ayahku

Kenapa ayah merasa bangga

Jawabnya kini engkau benar-benar paham anakku

**

Menurut ayah ini buktinya

Anak lelaki bernama Martini

Ternyata juga bisa jadi jantan tulen

Bisa membunuh, bisa diadili

Dan sekarang dipenjara ha ha ha ha...

****

Maka, berhati-hatilah memilihkan nama bagi anak-anak anda. Karena nama membentuk kepribadiannya, dan menjadi jati dirinya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun