[caption id="attachment_364034" align="aligncenter" width="418" caption="ilustrasi : www.zawaj.com"][/caption]
Pasangan suami istri seharusnya memiliki komunikasi yang nyaman dan menyenangkan. Komunikasi adalah bagian yang sangat penting dalam menentukan kebahagiaan atau kesengsaraan hidup berumah tangga. Apabila komunikasi antara suami dan istri bisa terjadi dengan lancar, nyaman, efektif dan menyenangkan, maka kehidupan berumah tangga juga akan menyenangkan.
Namun tidak jarang dijumpai pasangan suami istri yang gagal berkomunikasi, karena tidak memiliki pola komunikasi yang baik. Akumulasi dari berbagai persoalan kecil yang dibiarkan dan tidak segera diselesaikan, menyebabkan suasana hati di antara mereka menjadi tegang dan tidak nyaman. Ada suasana sensitif yang terbentuk di antara mereka berdua, yang menyebabkan banyak hal menjadi salah.
Jika situasi itu sudah muncul, hendaknya suami istri segera mengambil langkah penyelesaian. Jangan dibiarkan berlarut-larut karena akan semakin memperparah keadaan. Pertama kali, kenali dulu tanda-tanda kegagalan komunikasi di antara suami dan istri.
Tanda-tanda Kegagalan Komunikasi
Coba perhatikan dengan seksama, apakah gejala-gejala berikut ini sudah anda alami bersama pasangan? Jika sudah anda alami, maka harus segera berusaha menghilangkan sumber dan gejalanya. Berikut 8 tanda kegagalan komunikasi di antara suami dan istri.
1.Merasakan suasana sensitif.
Suami dan istri sama-sama merasakan suasana sensitif di antara mereka. Ada perasaan tidak nyaman setiap kali bertemu dan berikomunikasi. Mereka saling menahan diri dan akhirnya membuat semakin jarang berkomunikasi.
2.Mudah muncul emosi.
Suami dan istri mudah marah dan emosi. Setiap kali bertemu atau berkomunikasi, yang mucul adalah suasana emosi dan kemarahan. Oleh karena itu mereka cenderung menghindari komunikasi dengan pasangan agar tidak emosi.
3.Mudah tersulut konflik.
Hanya karena hal-hal sederhana, mudah membuat suami dan istri terlibat pertengkaran. Sangat banyak konflik tidak produktif dan tidak semestinya terjadi dalam keluarga mereka.
4.Sering salah paham.
Setiap pembicaraan dan komunikasi, tidak berujung kepada pengertian, namun justru menimbulkan kesalahpahaman. Kata-kata dan kalimat sering disalahpahami, pesan yang ingin disampaikan tidak dimengerti maknanya oleh pasangan.
5.Tidak ada yang mau mengalah.
Setiap muncul gejala konflik atau masalah, selalu berujung pertengkaran yang tidak mudah dilerai, karena tidak ada yang mau mengalah. Keduanya merasa heran, mengapa pasangannya tidak pernah mau mengalah.
6.Selalu merasa dirinya benar.
Suami dan istri selalu menganggap dirinyalah yang benar, dan pasangannya berada di pihak yang salah. Keduanya merasa heran, mengapa pasangannya tidak pernah merasa bersalah.
7.Menganggap dirinya yang selalu mengalah.
Sungguh unik, suami merasa selama ini ia selalu mengalah. Hal sama dirasakan istri. Ia menganggap selama ini dirinya sudah selalu mengalah. Mereka menuduh pasangannya yang tidak pernah mau mengalah.
8.Lebih percaya orang lain.
Jika suami dan istri lebih percaya informasi orang lain daripada pasangan, ini adalah tanda kegagalan berkomunikasi. Setiap perkataan pasangan tidak dipercaya, namun demikian mudah mempercayai omongan orang lain.
Demikianlah delapan gejala kegagalan komunikasi suami istri yang harus dikenali dan diwaspadai. Sumber utama munculnya tanda-tanda tersebut adalah suasana jiwa yang dikuasai benci, sehingga tidak ada lagi sisa ruang bagi cinta di dalam dirinya. Maka hendaknya segera kuburkan benci, dan berikan ruang sebanyak mungkin bagi munculnya cinta dalam jiwa.
Dengan cinta yang ditanam kuat dalam jiwa, komunikasi suami istri akan selalu menyambung, terasa nyaman, serta menyenangkan.
Selamat pagi sahabat Kompasianer. Selamat Iedul Adha, selamat hari tasyrik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H