Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

8 Fungsi Keluarga dan Peran Ibu

22 Desember 2016   10:05 Diperbarui: 4 April 2017   16:50 4798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: warwicka.co.uk

Ada banyak alasan dan sebab, mengapa sebuah komunitas bisa disebut sebagai keluarga. Hal mendasar yang menyebabkan komunitas itu disebut keluarga adalah karena corak ikatan yang ada di antara mereka. Ikatan yang dibangun adalah pernikahan yang disahkan secara agama dan negara. Mereka berhimpun karena hubungan pernikahan yang sah. Mereka berhimpun sebagai satu kesatuan dan memiliki fungsi yang menunjukkan bahwa mereka adalah sebuah keluarga. Tanpa fungsi itu, mereka tidak bisa disebut sebagai keluarga yang utuh.

Kita mengenal berbagai jenis keluarga. Tidak semua keluarga bercorak utuh sebagai sebuah organisme yang melaksanakan semua fungsi dan peran yang semestinya. Ada pula keluarga yang disebut sebagai “broken home”. Keluarga disebut broken home bukan hanya karena percekcokan dan perceraian pasangan suami istri. Broken home adalah keluarga yang kehilangan fungsi-fungsinya, sehingga mereka tidak bisa lagi disebut sebagai keluarga yang utuh, karena kehilangan fungsi.

Walaupun secara fisik mereka masih berada dalam satu keluarga, namun sudah tidak seperti layaknya keluarga. Hal itu karena berbagai fungsi pokok sebagai sebuah keluarga sudah terkurangi atau bahkan hilang sama sekali. Fungsi inilah yang menjadi alasan kuat sebuah komunitas disebut sebagai sebuah keluarga yang utuh.

Delapan Fungsi Keluarga

Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), keluarga memiliki delapan fungsi, yaitu:

  1. Fungsi Agama
    Yang dimaksud fungsi agama, keluarga adalah tempat penanaman nilai-nilai keagamaan, dan sekaligus pemberian identitas agama pada setiap anak yang lahir. Nilai-nilai agama harus diberikan, diajarkan, dipraktikkan di dalam kehidupan keluarga. Dengan demikian semua anggota keluarga bisa mendapatkan pondasi yang sangat kokoh berupa kehidupan beragama yang didapatkan sejak dari dalam rumah.

  2. Fungsi Sosial Budaya
    Keluarga adalah tempat pertama kali semua anggotanya mendapatkan pengertian dan penanaman nilai-nilai sosial budaya yang ada di tengah masyarakat. Sikap hidup, tata nilai, etika, sopan santun, budi pekerti yang sudah menjadi milik masyarakat, didapatkan dan ditanamkan sejak awal dalam kehidupan keluarga.

  3. Fungsi Cinta Kasih
    Keluarga harus menjadi tempat untuk menumbuhkan dan menyemai rasa cinta dan kasih sayang di antara semua anggotanya. Jika anak-anak mendapatkan suasana cinta dan kasih sayang dalam keluarga, mereka akan tumbuh menjadi manusia yang penuh cinta dan kasih sayang. Hal ini akan menjadi modal besar bagi semua anggota keluarga untuk mengembangkan sikap cinta dan kasih sayang dalam kehidupan yang lebih luas.

  4. Fungsi Perlindungan
    Keluarga harus menjadi tempat yang aman, nyaman dan menenteramkan semua anggotanya, karena adanya suasana saling melindungi. Semua anggota keluarga merasa tenang, aman dan damai, karena merasa terlindungi. Tidak ada tindakan diskriminasi, kekerasan, pemaksaan kehendak, yang membuat ada anggota keluarga merasa terancam dan tidak aman.

  5. Fungsi Reproduksi
    Keluarga adalah satu-satunya sarana yang sah dan halal untuk mengembangkan keturunan. Melalui keluarga, muncullah anak sebagai generasi penerus bangsa dan negara. Dalam kehidupan keluarga, salah satu tujuan utama adalah mendapatkan keturunan. Hal ini tidak bisa didapatkan secara sah dan halal, jika tidak melalui proses pernikahan dan pembentukan keluarga.

  6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
    Keluarga juga harus menjadi tempat semua anggotanya untuk bersosialisasi satu dengan yang lainnya, berkomunikasi dan berinteraksi secara sehat dan produktif. Keluarga juga menjadi tempat pertama kali diberikannya pendidikan bagi semua anak. Dalam kehidupan keluarga, proses pendidikan berjalan dengan sangat efektif karena interaksi yang terjadi dengan sangat intesif.

  7. Fungsi Ekonomi
    Keluarga akan kokoh apabila ada kecukupan dari segi ekonomi. Kesejahteraan keluarga memiliki andil cukup signifikan dalam menciptakan keutuhan, keharmonisan, kelanggengan dan kebahagiaan keluarga. Maka harus ada proses pemberdayaan ekonomi dalam keluarga yang bisa melibatkan semua anggotanya secara proporsional.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
    Lihat Humaniora Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun