Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

H-28 Menuju Tanah Suci

2 Oktober 2024   09:30 Diperbarui: 2 Oktober 2024   09:38 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Umroh adalah perjalanan spiritual yang sangat lengkap. Selain menunaikan umroh di Mekkah, jamaah asal Indonesia juga hadir di Madinah. Sebuah kota yang penuh keutamaan.

Nabi saw pernah mendoakan keberkahan untuk kota Madinah, "Ya Allah, berkahilah bagi kami buah-buah yang ada di kota Madinah, berkahilah bagi kami kota Mmadinah, serta berkahilah sha' dan mudd kami" (HR Muslim no 1373).

Sha' dan Mudd adalah ukuran takaran volume, dan itulah takaran yang digunakan oleh para penduduk Madinah untuk melakukan transaksi jual beli. Umumnya mereka tidak menggunakan takaran timbangan, karena mata pencaharian mereka adalah berkebun.

Yang mereka perjualbelikan adalah korma dan gandum, sehingga proses jual belinya dengan takaran volume. 1 sha' setara dengan 4 mudd, dan 1 mudd kira-kira seukuran dua genggam tangan orang dewasa.

Nabi saw berdoa meminta kepada Allah keberkahan dari makanan yang ditakar di kota Madinah. Ketika ada satu mudd kurma di tempat yang lain tidak cukup untuk kebutuhan pemiliknya, maka jadikanlah ia berkah dan menjadi cukup bagi penduduk Madinah. Ini merupakan keberkahan dunia.

Imam Al-Munawi menyatakan, "Bisa jadi maksudnya adalah keberkahan akhirat, yaitu jadikanlah penduduk kota Madinah tatkala berjual beli dengan takaran sha' atau mudd, maka mereka bisa menakarnya dengan adil dan tidak curang" (dalam kitab Faidul Qadir).

Nabi saw sangat mencintai kota Madinah. Sebuah kota yang sangat bersejarah,penuh dengan perjuangan dan kemenangan. Beliau saw berdoa, "Ya Allah, jadikanlah kami mencintai kota Madinah sebagaimana cinta kami terhadap kota Mekah atau lebih dari itu" (HR. Bukhari dan Muslim).

Maka memasuki kota Madinah, kita merasakan memasuki kota Nabi saw. Kota yang sangat dicintai Nabi saw, dan kota yang diberkahi.

Kita berharap mendapat keberkahan dan kebaikan ketika memasuki Kota Madinah. Kita berharap mendapatkan syafaat Nabi saw kelak di hari akhir, tatkala kita hadir dan beribadah di Madinah.

Hari ini, Rabu 2 Oktober 2024, adalah H-28 dari program "70 Hari Menuju Tanah Suci". Dengan niat yang suci, semoga Allah mudahkan kita beribadah ke tanah suci. Agar menghapus dosa-dosa kita, dan memperbanyak kebaikan-kebaikan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun