Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

H-31 Menuju Tanah Suci

29 September 2024   06:15 Diperbarui: 29 September 2024   06:15 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pusat dari kegiatan ibadah umroh adalah Ka'bah. Thawaf adalah perjalanan mengitari Ka'bah 7 kali. Disambung dengan sa'i yang letaknya tak jauh dari Baitullah Ka'bah.

Melaksanakan umroh artinya sedang mengunjungi rumah Allah (Baitullah) yang mulia; dan menjalankan ibadah sesuai tuntunan syari'ah.

Menurut The Encyclopedia Of Religion, bangunan Ka'bah dibuat dari batu-batu (granit) Mekkah yang berbentuk kubus. Tinggi Ka'bah kurang lebih 16 meter, panjang 13 meter dan lebar 11 meter.

Ali Husni Al-Kharbuthli dan beberapa ahli sejarah menuliskan bahwa yang pertama kali membangun Ka'bah adalah malaikat, sebelum bumi diciptakan. Ini menunjukkan bahwa Ka'bah memang sebuah bangunan yang istimewa, berbeda dengan bangunan apapun yang ada di muka bumi ini.

Ketika Allah berfirman "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi" (QS. Al-Baqarah: 30), para malaikat mencemaskan apabila diciptakan khalifah akan melakukan tindakan yang buruk; demikian penjelasan Al-Kharbuthli.

Secara kronologis, sejarah pembangunan Ka'bah melewati beberapa kurun waktu. Pertama, pembangunan dan pemeliharaan oleh para malaikat (Ad-Dalail 2/45 dan Fathul Bari 13/144).

Kedua, pembangunan dan pemeliharaan oleh Nabi Adam (As-Sirah Asy-Syamiyah, 1/171 dan Tafsir Ibnu Katsir 1/259).

Ketiga, pembangunan dan pemeliharaan oleh anak-anak Nabi Adam (Akhbaru Makkah 1/8, As-Sirah Asy-Syamiyah 1/172, dan Raudhul Unfi 1/221).

Keempat, pembangunan dan pemeliharaan oleh Nabi Ibrahim dan anaknya Isma'il. Kelima, pembangunan oleh bangsa Amaliq dan Jurhum.

Keenam, pembangunan oleh Qushaiy bin Kilab. Ketujuh, pembangunan oleh bangsa Quraisy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun